Senin, 29 Desember 2008

catatan akhir tahun

2008, banyak kenangan yang tak terlupakan
Awal : di awal tahun merupakan saat-saat perkenalanku dengan Emji atau gamblang saja dia menolak disebut demikian namanya adalah Evi Munjiati. Tak jauh dari kata cinlok alias cinta lokasi, kami sama-sama anggota saka bhayangkara bedanya aku lebih duluan masuk. Berlanjut pada jadian pada bulan berikutnya. akh, online tak banyak yang bisa kuceritakan.
Pertengahan : akhirnya aku bingung juga menulisnya, yang pasti aku berusaha mencari pekerjaan, yang akhirnya seorang sahabatku Slamet Wagiyanto mengajakku masuk ke sebuah perusahaan yang telah dia ikuti. dengan proses yang tak begitu rumit, aku berhasil lolos tes seleksi baik tertulis (psikotes) maupun wawancara. Pekerjaan ini kukerjakan dengan kemauan yang mau, dan semangat yang semangat.
Akhir : aku telah mendapat penglaman yang sangat berarti dalam hidupku, bertemu dengan orang yang berimu tinggi dalam bidangnya (Pak Bayu; Kepala tokoku), lalu aku diajari berbagai macam hal tentang toko yang telah dia kelola. Pada awal tahun depan aku akan dimutasikan ke toko yang berbeda tak jauh dari toko saat ini, perpisahan memang selalu menyedihkan tapi inilah kehidupan yang harus kujalani. Dan aku harus siap untuk hal itu. Teman-teman, doakan aku di toko yang baru semangatku meraih prestasi semakin baik...!
Selama tahun 2008 ini hanya beberapa kali aku bertemu evi (sungguh nelangsa) tapi mau bagaimana lagi, ya beginilah keadaannya dan karena mungkin memang belum saatnya bertemu. Dan banyak lagi pengalaman yang tak terlupakan lainnya yang sayang sekali aku tak bisa mengungkapkannya secara online. lain kali jika ku sudah mengumpulkan sekedar catatan akhir tahun.
Untuk teman-temanku yang punya pengalaman menarik di tahun 2008, silakan ceritakan!
postingan ini lain kali kusambung lagi.

Fwd: Bls: [SamunJi] SMA NEGERI 1 SIDAREJA,SEBUAH KENANGAN

---------- Pesan terusan ----------
Dari: Tulus_ Panewun <tulus_xxxxxxx@xxxxx.xxx>
Tanggal: 26 Desember 2008 22:32
Subjek: Bls: [SamunJi] SMA NEGERI 1 SIDAREJA,SEBUAH KENANGAN
Ke: Samsul Ma'arif <samsulxxxxxx@gmail.com>


Pada suatu hari,aku memberanikan diri tuk menerima permintaan guru untuk mengikuti latihan grak jalan malam yang begitu melelahkan n memeras keringan yang tida tara jumlah yang jatuh ke tanah .
aku pun memberanikan diri berangkat bersama teman2, akhirnya kami bergabung dengan anak2 sma n 1 sidareja
meski tak bergabung b satu group, tapi kami selalu tak jauh dari grop mereka

pada suatu perjalanan, beberapa orang dari masing2 group sudah tampak lelah, kaki pun merongkol, berat rasanya melangkahkan kaki kedepan untuk melanjutkan sebuah perjalanan yang ke;ihatanya memang masih begitu panjang.

Anehnya, pada sebuah pos pengistirahatan, aku melihat ada seorang(group dari sma n 1 sidareja) dia rasanya udah ga kuat mengikuti dan melanjutkan perjalanan, aku pun singgah dan memperhatikan anak itu
dengan diam2 aku memperhatikan begitu dalam muka anak itu, sempat juga aku bertanya siapa dia dan kelas berapa, namun aku lupa aapa yang ia jawab waktu itu,rupanya dia memang sudah tak kuat lagi melangkahkan kakinya untuk melanjutkan perjalanan, dari pihak pembina pun tdk memaksa dan akhirnya dia naik motor seorang pembina.

Aku masih ingat betul keadaan dia pada waktu itu, dia terkesann masih anak2, lugu, dan memang orangnya biasa banger {lokal banget}
pada pos selanjutnya eeeeeeeeeeeh ternyata aku tidak kuat melanjutkan perjalan, aku pun naek motor pembina.pagi pun datang, aku di tengah21 lelahku aku mengingat anak yang sempat tidak kuat di pos pengistirahatan.

selang beberapa bulan kemudian, anak itu datang ke SMA ku , waktu itu sedang latihan pramuka
dia pun sama memakai seragam pramuka
aku terheran ..siapa dia n mao apa datang kesekolahanQ

ternyata n ternyata dia adalah SAMSUL MA'ARIF
hahahahaaahaha
wkwkwkwkwkwkwkwkkwkwk
aku heran dengan sangat keheranan.
kok bisa yah yang dulu aku temui di pos pengistirahatan adalah mas samsul

waktu itu aku kan masih jadi yunior
ahhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
ada rasa takut juga sih
ah
itu mah cuma masa lalu


tapi setelah aku tau dia adalah mas samsul dan sekarang mas samsul sudah menjadi teman bahkan sahabat, kini aku tau dan dapat berkata kalau cerita itu adalah awal dari berjal;annya sebuah persahabatan,
meski ahirnya persahabatan lebih mulai dekat karna sebuah kisah NYASAR sampai MAMPIR kerumah aku.
ya, aku seneng aja, punya temen yang ga neko2, trampil apa adanya n LL deh.
aku sangat mengharapkan mas samsul besok bisa pulang  ahir/awaql tahun.
aku inginj bertemu
lama kan ga ktemu.
cape nih ,,
dah ngantuk, sori bae nek tulisane berantakan, wong anu ws ngantuk kon kprwe maning lah.
truims.

Rabu, 24 Desember 2008

diabaikan

Monday, December 22, 2008, 10:42:20 PM


Mungkin lebih dari sebuah kata, ungkapan yang semestinya diucapkan tak mesti selalu diucapkan orang. Diabaikan bahkan sering. Kata-kata, kadang hanya menjadi malapetaka belaka karena diucapkan bukan pada tempatnya. Mengucapkan kata pada tempatnya kadang sulit dilakukan, disebabkan oleh karena terkadang pemikiran manusia dibatasi oleh penalaran yang kurang nalar dan daya ingat yang terbatas.

Aku tidak sedang membicarakan orang lain, bahkan aku hanya membicarakan diriku sendiri yang lemah mengingat nama orang, yang berat mengungkapkan pujian, yang susah mengatakan kata yang enak didengarkan orang lain, yang lamban memikirkan solusi, dan yang-yang lebih buruk lainnya.

Aku tidak sedang membicarakan orang lain, bahkan aku hanya membicarakan diriku sendiri yang selalu merasa sendiri dalam kesendirian atau meskipun dalam keramaian. Mengatakan apa yang bisa kukatakan, menuliskan apa yang bisa kutuliskan, dan mengungkapkan apa yang bisa kuungkapkan; bukan apa yang seharusnya kukatakan, bukan apa yang seharusnya kutuliskan, bukan apa yang seharusnya kuungkapkan.

Aku hanya manusia yang dibatasi oleh nalar,

aku hanya manusia yang dibatasi oleh pikiran yang dangkal,

aku hanya manusia yang dibatasi oleh tenaga yang tak lebih dari satu tenaga manusia (bukan tenaga kuda).

'Isi dalam kosong sunyi dalam ramai' demikian kalimat yang pernah kubaca dari salah satu seragam karyawan sebuah toko di depan pusat sebuah universitas ternama di Indonesia di daerah Purwokerto. Di kaos seragam lain aku menemukan 'Keadilan tidak menindak minoritas'. Beribu kata yang telah tertuang dalam berbagai media mungkin akan membuat perasaan lega atau bahkan sebaliknya, menimbulkan konflik, tapi jarang menimbulkan perdamaian.

Mengumpulkan kata seringkali sulit kulakukan ketika aku memiliki waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Tak terkecuali pada saat ini. Entah apa yang akan kutuliskan ketika aku telah memikirkannya pada saat sebelum beberapa saat dari saat ini. Semua kalimat dan kata-kata telah lenyap dan apa yang telah kau baca barusan itu adalah bukan yang kupikirkan sebelumnya, artinya hal itu adalah buah spontanitas yang yang tak pernah dapat diduga.\\\\\\\\\

SMA NEGERI 1 SIDAREJA,SEBUAH KENANGAN


Sunday, December 21, 2008, 9:08:10 PM


Aku bingung mau mulai dari mana, yang di atas ini adalah fotoku dan teman-teman sewaktu SMA. Tergabung dalam Repasmada singkatan dari Remaja Pecinta alam SMA Negeri 1 Sidareja. Saat itu kami masih sebagai yunior tahun 2005. gambar di atas diambil di pagi hari setelah selama dua hari satu malam melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Untuk tanggal dan bulannya aku kehilangan datanya. Dengan cowok yang hanya berenam dan selebihnya cewek kami mengarungi perjalanan itu dengan senang hati. Saling bahu-membahu demi kesejahteraan bersama, makan apa adanya minum pun seadanya tak terkecuali yang mentah. Kutak bisa menghapal semua nama-nama temanku di atas, yang masih dapat kuingat antara lain : atas kiri ke kanan Nomor tujuh Ari Novianti Rakhma, kemudian aku sendiri yang memegang bendera mengenakan kaos MTs, selanjutnya sebelah kiriku bertopi namanya Subur Ghozali, nomor 10 Inin, terus yang berlengan merah namanya Lulut Saputro; bawah kiri ke kanan nomor 1 Nur Hanah, nomor 4 Tri Dewi Martini, nomor 5 Trisna Oktavia Lestari, dan yang terakhir adalah Susanto yang merupaka calon ketua organisasi itu di angkatan kami. Itu yang kutahu, maksudku yang dapat kuingat. Kami dibimbing oleh kakak senior yang diketuai oleh Kak Sudarwin. Dia berwibawa, tegas, dan pemberani. Lainnya kak Suparman, kak Agus Supriyanto, yang cewek aku nyaris lupa semuanya.

Senang sekali aku bisa mengikuti kegiatan itu, meskipun orang tuaku seringkali melarangku untuk ikut, terus terang aku sering melanggar larangan mereka demi mencapai apa yang kuinginkan juga apa pun yang dapat membuatku senang. Banyak pengalaman yang kudapat dari itu, di antaranya belajar memanjat tebing (meskipun belajarnya dengan pohon); menikmati keindahan alam (pantai) yang tidak dapat kunikmati ketika aku hanya duduk termenung di rumah; dan masih banyak kenangan yang lainnya yang manusiawi. Memangnya ada pengalaman yang tidak manusiawi? Tanya saja pada diri sendiri, karena aku sendiri tidak tahu,,,,hahhahhh………

Pengalaman itu aku tidak dapat menceritakan detailnya, entahlah, mungkin karena aku tidak mahir dalam bercerita atau mungkin karena sudah terlalu banyak; yang pertama mungkin lebih banyak betulnya.

Lalu pada angkatan berikutnya tentu saja mau tidak mau bisa tidak bisa kami harus membimbing adik-adik yunior kami. Pada saat pemilihan ketua organisasi itu, sama saja pada saat pemilihan ketua Ambalan (pramuka), dan OSIS, bedanya pada saat pemilihan ketua REPASMADA aku sedang sakit, pada saat pemilihan ketua Ambalan aku sedang mengikuti pelantikan LAKSANA di Teritorial Gandrungmangu, pada saat pemilihan ketua OSIS aku memang sengaja tidak ikut, aku ditunjuk dari kelasku untuk mewakili menjadi calon ketua OSIS tapi aku menghindar yaitu dengan tidak mengikuti interview. Hanya pemilihan ketua REMAS yang aku ikuti dan kemudian aku terpilih menjadi wakil ketua REMAS (Remaja Masjid Assalam SMA Negeri 1 Sidareja), Slamet Wagiyanto yang menjadi ketuanya dengan hanya terpaut satu angka denganku aku tak ingat jumlahnya.

Akhirnya REPASMADA memilih Susanto menjadi ketuanya dan aku hanya menjadi anggotanya. Hal ini tidak masalah bagiku, bagiku yang terpenting adalah mengikuti kegiatan itu sendiri bukan pada menjadi apa aku di sana. Memang benar, pemilihan ketua REPASMADA lebih dahulu dilaksanakan ketimbang REMAS, tapi yang terpenting di sini adalah aku sudah menceritakan mengapa aku tidak terpilih menjadi ketua dalam organisasi-organisasi itu.


Tak kusangka aku telah mengumpulkan lebih dari seratus kata, padahal awalnya kosong.
Berbeda dengan gambar sebelumnya, pada gambar ini aku bersama teman-temanku di REMAS. Selesai kegitan peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad S.A.W., tanggalnya bisa dilacak di arsipku di rumah aku sendiri tidak menghapalnya. Jika foto REPASMADA (foto yang sebelumnya) aku hanya bersama teman seangkatanku kali ini aku bersama kakak-kakak kelasku. Paling bawah aku (berkacamata) dan Jaedu, kakak kelasku. Atas dari kiri ke kanan Irkhamul Wa’fa, terus yang cewek aku lupa namanya(kakak Kelas), selanjutnya Ahmad Saefudin, kurang jelas, M. Abduh A.S.Z., Muflih Ma’mun alias ganung (yang bajunya terlihat basah), Agus Supriyanto (yang kakak kelasku), dan Mu’amin sang muadzin dan ahli Qiro.

Pengalamanku di organisasi ini tak kalah mengasyikkan, banyak kegiatan yang telah aku ikuti dan jalankan bahkan sebagian aku yang mengaturnya dengan dibimbing oleh guru-guru agama Islamku di sekolah. Dari kegiatan yang melibatkan banyak orang sampai kegiatan yang hanya melibatkan anggota. Kegiatan yang melibatkan banyak orang di antaranya kegiatan peringatan-peringatan hari besar Islam dan hari raya Idul Adha. Sedangkan kegiatan yang melibatkan anggota semacam kegiatan diskusi-diskusi dan musyawarah tentang rencana kegiatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
Teman-teman seangkatanku dalam organisasi ini yang masih dapat kuingat di antaranya : Slamet Wagiyanto (ketua), Mu’amin (sekretaris), Ahmad Saefudin (bendahara), dan anggota-anggotanya antara lain Abduh, Muflih Ma’mun, Susanto, Lulut Saputro, dan yang lainnya yang dibatasi oleh ingatanku. Aku sendiri menjadi wakil ketua dalam organisasi itu.

Monday, December 22, 2008, 03:14:20 AM

Mengapa orang kebanyakan lebih suka atau lebih mudah menceritakan keburukan atau kelemahan orang lain? Rumput tetangga memang akan selalu terlihat lebih hijau, mungkin itu jawabannya. tapi salah karena tidak nyambung dengan pertanyaannya. Lalu bagaimana dengan orang yang yang lebih bisa menceritakan kisah sedihnya ketimbang kisah indahnya.

Beberapa waktu lalu (mungkin beberapa hari) ada seorang gadis yang aku menyebutnya Olive Oil-nya Popeye, aku yang menelpon, dia menceritakan dan mengutarakan banyak hal termasuk keinginanannya keluar dari pekerjannnya. Yang kutahu namanya Diah yang ditempatkan di toko alun-alun purwokerto. Anaknya cantik, putih, berkacamata, berjilbab, kecil mungil, makanya aku menyebutnya mirip Olive Oil, kalau bertemu aku cerewet tapi kadang pendiam kalau di tempat kerjanya. Dia sudah sangat jenuh dengan lingkungan pekerjaannya. Teamnya menurutnya kerjasamanya sudah terpecah belah, tidak tangguh lagi (itu menurut ahasa pemikiranku).

Dari anggota teamnya sampai konsumen-konsumennya sudah tidak mbetahi lagi, konsumen tahunya komplain sedangkan anggota team yang lain tidak ada yang mendukungnya. Dia juga menceritakan keadaan pacarnya yang tidak jauh berbeda dengannya. Permasalahannya terletak pada atasannya (MD) yang egois dan mau menang sendiri. Kalau MDnya Diah tidak mau membantu pekerjannya atau paling tidak menolongnya, sedangkan MD pacarnya di Kawunganten egois juga sampai messnya disekat-sekat dibedakan antara MD dan pramuniaga, antara yang jabatannya tinggi dan yang jabatannya rendah, yang jabatannya tinggi messnya luas dan ada televisinya sedangkan yang jabatannya rendah messnya sempit dan tidak ada televisinya. Dari perusahaan untuk satu toko memang hanya diberikan inventaris 1 unit televisi saja sedang dalam kasus ini televisi hanya diletakkan di dlam mess yang sudah disekat secara sepihak oleh pejabatnya di ruangannya. Untuk Diah, tak ada yang bisa kulakukan hanya berdoa dan menasehatimu untuk terus bersabar seperti yang telah kau lakukan sebelumnya, bersabar. Satu harapan, semoga kau menemukan apa yang kau inginkan, yang kau cita-citakan, dan yang kau harapkan selama ini. Mohon maaf aku tak bisa membantumu.

Ternyata jawaban untuk pertanyaan di atas adalah karena memang hal itu sudah menjadi sifat manusia. Aku sendiri tidak menyangkal kalau aku lebih sering menceritakan keburukan, kelemahan, dan kekurangan orang lain ketimbang menceritakan kebaikan dan kelebihan orang lain. Padahal aku sendiri sadar aku tak sebaik itu bahkan aku lebih buruk dari itu. Introspeksi, itu hanya kalimat yang diucapakan atau hanya berupa kata yang ditulis. Aku sama sekali tak memedulikannya.

Hari ini aku cukup mengumpulkan banyak kata, sebagian mungkin akan terbaca dan sebagian besar lagi mungkin akan terabaikan kecuali jika memang ada yang setia membaca bloggku, tapi itu mustahil. Akh, siapa peduli??/???\\\???????

untuk tulus dan sang penta

telah kubaca sebagian dari catatan di blogmu

telah kupahami sebagian dari catatan di blogmu

telah kurenungkan sebagian dari catatan di blogmu


sebagian bahkan banyak yang belum sempat kubaca. kau tahu, dahulu, ketika aku belum sempat memikirkan bekerja, banyak ruang dan waktu tersia-sia. lagi-lagi hanya sebagian yang benar-benar kumanfaatkan. sebagian itu kugunakan untuk mengumpulkan sekedar beberapa catatan untuk selanjutnya kusimpan (hanya kusimpan). catatan-catatan itu adalah sejarah bagi kehidupan di masa depanku. catatan-catatan itu tak menceritakan masa depan, namun hanya menceritakan masa itu dan masa sebelumnya. catatan-catatan itu adalah luapan emosi, gejolak jiwa, dan ungkapan perasaan yang seringkali tak pernah dalam.

waktu luang dan meluangkan waktu bagiku adalah antara sama dan berbeda. jika aku benar-benar memiliki waktu luang sedangkan tak ada insting untuk mencatat menurutku waktu luang itu tak ada gunanya. sedangkan jika aku meluangkan waktu di antara pekatnya pekerjaanku (apalagi saat ini, pekerjaan yang selalu menekankan loyalitas semata) aku tak pernah berjanji aku akan bisa, menurutku ini sama saja omong kosong.


suara, selalu ada suara yang mengganggu konsentrasiku. adalah suara yang keluar dari mulut manusia. saat hendak terlelap tidur terdengar suara-suara itu. hal ini yang sering membuatku sering emosi. apa pun itu tak ada yang melarangku untuk emosi atau marah. sejujurnya aku sudah merasa tak ada gunanya lagi hidup. salah satu dari 7 dosa besar telah kulakukan sepanjang hari. orang tuaku telah menilaiku sebagai anak yang durhaka kepadanya. mau bilang apa? kurasa inilah jalan hidupku, aku dilahirkan untuk menjadi anak yang durhaka. kurasa justru inilah yang mereka harapkan dari anak-anaknya. lalu setelah tahu hal itu, untuk apa aku hidup? untuk mencari kebosanan?


aku ingin berganti tema. entahlah antara saat yang satu dengan yang lainnya selalu berbeda.

catatan ini mungkin sedikit menggambarkan apa yang ada di dalam pikiranku, apa yang aku rasakan, dan bukan yang seharusnya, (mungkin ini repetisi?)

Jumat, 19 Desember 2008

KERJA ADALAH KEHORMATAN

Oleh : Andrie Wongso

Seorang eksekutif muda sedang beristirahat siang di sebuah kafe terbuka. Sambil
sibuk mengetik di laptopnya, saat itu seorang gadis kecil yang membawa beberapa
tangkai bunga menghampirinya.

"Om beli bunga Om."

"Tidak Dik, saya tidak butuh," ujar eksekutif muda itu tetap sibuk dengan laptopnya.

"Satu saja Om, kan bunganya bisa untuk kekasih atau istri Om," rayu si gadis kecil.

Setengah kesal dengan nada tinggi karena merasa terganggu keasikannya si pemuda
berkata, "Adik kecil tidak melihat Om sedang sibuk? Kapan-kapan ya kalo Om butuh Om
akan beli bunga dari kamu."

Mendengar ucapan si pemuda, gadis kecil itu pun kemudian beralih ke orang-orang yang
lalu lalang di sekitar kafe itu. Setelah menyelesaikan istirahat siangnya, si pemuda
segera beranjak dari kafe itu. Saat berjalan keluar ia berjumpa lagi dengan si gadis
kecil penjual bunga yang kembali mendekatinya.

"Sudah selesai kerja Om, sekarang beli bunga ini dong Om, murah kok satu tangkai
saja." Bercampur antara jengkel dan kasihan si pemuda mengeluarkan sejumlah uang
dari sakunya.

"Ini uang 2000 rupiah buat kamu. Om tidak mau bunganya, anggap saja ini sedekah
untuk kamu," ujar si pemuda sambil mengangsurkan uangnya kepada si gadis kecil. Uang
itu diambilnya, tetapi bukan untuk disimpan, melainkan ia berikan kepada pengemis
tua yang kebetulan lewat di sekitar sana.

Pemuda itu keheranan dan sedikit tersinggung. "Kenapa uang tadi tidak kamu ambil,
malah kamu berikan kepada pengemis?" Dengan keluguannya si gadis kecil menjawab,
"Maaf Om, saya sudah berjanji dengan ibu saya bahwa saya harus menjual bunga-bunga
ini dan bukan mendapatkan uang dari meminta-minta. Ibu saya selalu berpesan walaupun
tidak punya uang kita tidak bolah menjadi pengemis."

Pemuda itu tertegun, betapa ia mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari
seorang anak kecil bahwa kerja adalah sebuah kehormatan, meski hasil tidak seberapa
tetapi keringat yang menetes dari hasil kerja keras adalah sebuah kebanggaan. Si
pemuda itu pun akhirnya mengeluarkan dompetnya dan membeli semua bunga-bunga itu,
bukan karena kasihan, tapi karena semangat kerja dan keyakinan si anak kecil yang
memberinya pelajaran berharga hari itu.


Tidak jarang kita menghargai pekerjaan sebatas pada uang atau upah yang diterima.
Kerja akan bernilai lebih jika itu menjadi kebanggaan bagi kita. Sekecil apapun
peran dalam sebuah pekerjaan, jika kita kerjakan dengan sungguh-sungguh akan memberi
nilai kepada manusia itu sendiri. Dengan begitu, setiap tetes keringat yang mengucur
akan menjadi sebuah kehormatan yang pantas kita perjuangan.


catatan ini kudapat dari server komputer tokoku yang dikirim oleh pak NSH.


Intan

Friday, December 26, 2008, 0:26:13


tentang siapa yang hendak kutulis? orang yang baru saja kukenal atau yang sudah hampir kulupakan? jika yang pertama, aku baru saja mengenal orang namanya Intan, dia customerku yang setia, kuliah di UMP (Universitas Muhammadiyah Purwokerto) Fakultas Psikologi, orangnya personal, tak suka keramaian, pandai membunuh virus (komputer) hobbinya salah satunya juga ngenet. orangnya asyik buat ngobrol, nyambung jika hanya ada kaitannya dengan komputer dan hal-hal yang tak begitu penting lainnya. aku sendiri begitu, aku merasa belum puas ngobrol dengan orang lain jika tidak tentang internet, blog, atau paling tidak tentang komputer. Tak sedikit yang Intan ceritakan kepadaku tentang pengalamannya baik di dunia maya maupun di dunia nyata, tapi tak banyak yang bisa kucatatkan di sini.

sedangkan jika yang kedua, bahkan tak ada satu kata pun yang hendak kutuliskan.

BUNGA-BUNGA PLASTIK

Wahai bunga plastik

rupamu indah menawan

jadikan hiasan kembang setaman

tak pernah kau layu

tak jua berubah warnamu

walau sang bayu menggodamu

tak pernah kau palingkan wajahmu

wahai bunga plastik

walau tak kau tebar aromamu

semua terpesona memandangmu

tapi sungguh malang nasibmu

tak satupun kumbang mau mendekatimu

karna kau hanyalah bunga2 plastik

yang tak bermadu.........


Thursday, December 18, 2008, 02:31:01 AM


arcawinangun


toko sementaraku selama pak candra cuti nikah entah siapa dia, aku belom mengenalnya, bertemu pun belum. aku telah merubah sebagian bukan tampilan tapi kejiwaannya yang kurubah, maksudku bagian administrasinya. kusesuaikan sesuai standar yang kuketahui. kudapat ilmu ini dari pak Bayu, kepala tokoku di KAMPUS, toko pertamaku.

aku di sini selama sepekan dari tanggal 14 s.d. 20 Desember 2008 kuharap aku bisa kembali ke kampus lagi pada tanggal tersebut. dengan sales yang kecil hanya sekitar 3 juta-an, aku mulai bosan dengan ini, toko sepi bisa disambi tidur. tapi ada yang menyenangkan di sini. kasir-kasirnya cerdas. satu bernama ajeng tri yuliani putih cantik cerdas, dan yang satunya lagi adik kelasku satu SMA namanya susiana rahayu berjilbab rajin dan menurut. semua kelebihan itu yang tidak dimiliki oleh kasir kampus yang serba membosankan. yah, semua ada kelebihan dan ada kekurangannya. rumah ajeng di purwokerto saja di pancurawis berangkat kerja dia naik motor (dilaju), sedangkan rumah susi di cilacap belum bisa kos karena gajinya masih dipending sedangkan saat ini dia tiduk di toko bersama kami di kamar tersendiri.


menurutku kelebihan kampus :

lingkungannya menyenangkan misal ada banyak warnet & rental komputer yang memang hobiku main komputer, lebih banyak cewek-cewek cantik nan sexy, lebih lagi kondom laku keras dan yang beli cewek-cewek itu; ada atasan yang mengerti dan memahami tentangku, atasan yang mau mengajariku tentang semua yang harus kuketahui.


sedangkan kekurangannya :

fasilitas kampus sudah tidak memadai lagi, banyak fasilitas toko yang sudah hilang atau rusak misal tidak ada tangga, kasurnya sudah jelek tipis seperti kertas bahkan lebih nyaman aku tidur pakai kertas alias kardus. kasir-kasirnya membosankan tak ada yang akur denganku, apalagi si kenti kalo dipanjangkan namanya menjadi kentir, mungkin aku sudah ditakdirkan untuk dalam bahasa jawanya 'padu' dengannya, tidak ada cocoknya sama sekali, selalu cek-cok.


kelebihan arcawinangun :

lingkungannya baru, fasilitas baru segalanya serba baru, bahkan personil baru-baru karena yang lama sedang cuti. karena baru apa pun yang aku inginkan masih ada, apa yang harus kukerjakan masih dapat dilihat dan kukerjakan. dari administrasi hingga personil toko, hingga tampilan toko. untuk tampilan toko aku tak berani banyak merubah karena hal itu sudah ada yang lebih berwenang, setiap toko telah memiliki layout sendiri-sendiri. kelebihan lain seperti yang sudah kusebutkan di atas yaitu tentang kasirnya, kasir di sini lebih mengerti apa yang ku inginkan daripada kasir kampus. kasir di sini dapat bekerja sesuai aturan lain dengan kasir kampus yang maunya bekerja semaunya sendiri.


kekurangan arcawinangun :

personilnya kebanyakan baru, rikuh-rikuh agak tidak peduli aku bersama mereka. sebagian di antara mereka jabatannya lebih tinggi dariku tapi kebanyakan proses administrasi aku sendiri yang melaksanakannya. lingkungannya sepi nyenyenyet, sales kecil

tulus, jika kamu membaca tulisan ini, kuberitahukan sedikit bahwa sebagian dari isi blog ini adalah bukan tulisanku. biasanya di akhir tulisan kuberi keterangan dari mana aku mendapatkan catatan itu. misalnya pada postingan benang sutra sang laba-laba di akhir catatan kuberi keterangan bahwa catatan itu kudapatkan dari kepala tokoku alias atasanku. begitu. paham?????

Kamis, 04 Desember 2008

Fwd: Bls: respon beberapa kalimat

---------- Pesan terusan ----------
Dari: Samsul Maarif <samsulxxxxxxxx@gmail.com>
Tanggal: 4 Desember 2008 02:41
Subjek: Re: Bls: respon beberapa kalimat
Ke: Tulus_ Panewun <tulus_xxxxxxx@xxxxxx.xxx>


Wassalamu'alaikum wr.wb,

terima kasih kembali,
terus terang saja aku menguasai blog jauh sebelum aku banyak menggeluti dunia maya, belajar secara otodidak dengan membaca secara rutin dari koran suara merdeka edisi minggu pada rubik konek.
Insya Alloh sampai saat ini aku masih menyimpan klipingannya.

Untuk langkah-langkah membuat link berikut caranya :
1. login dulu ke blogmu melalui www.blogger.com, masukkan username dan passwordmu,
2. kemudian klik pada tab menu tata letak > pilih pada submenu elemen halaman,
3. selanjutnya ada ruang untuk mengatur tampilan blogmu sesuka hatimu, untuk menambah elemen halaman blogmu klik pada tambah gadget,
4. dari situ kamu bisa memilih sesuka hatimu elemen apa saja yang ingin kamu tambahkan untuk blogmu,
5. untuk menambahkan link pilih daftar link untuk selanjutnya beri judul lalu klik pada simpan.

Sedangkan langkah-langkah untuk membuat 'chatboxs atau shoutbox atau nama yang relevan dengan itu' caranya sama dengan atas nomor 1 s.d. 4, bedanya karenya 'chatboxs atau shoutbox atau nama yang relevan dengan itu' merupakan elemen yang dibuat oleh pihak ketiga maka kamu harus menentukan penyedianya dulu. Setelah kamu temukan penyedianya, pada nomor 5 poin di atas kamu pilih HTML/Java Script lalu kamu pastekan kodenya di sana pada kotak konten.

oke, baiklah jika kamu pengin
'chatboxs atau shoutbox atau nama yang relevan dengan itu' yang sama dengan punyaku silahkan kau copy kode di bawah inim lalu pastekan pada bagian yang sudah kujelaskan di atas. :

******


kamu boleh memberinya judul atau tidak. Ingat itu hanya kode HTML yang hanya kamu copy-pastekan ke blogmu pada tata letak>elemen halaman>tambah gadget>HTML/Java Script>kemudian di situlah tempatmu mem(p)astekan kode tersebut.

PERHATIAN : Baca benar-benar dan pahami email ini, jika berhasil dan/atau gagal segera hubungi aku, 0k3, tetap semangat!

Sekian semoga bermanfaat.

Pada 1 Desember 2008 20:29, Tulus_ Panewun <tulus_xxxxxxx@xxxxx.xxx> menulis:

Assalamu'alaikum
Tak ada tutur kata yang mampu ku ungkapan di saat membaca uraian kalimat dari kakak selain ungkapan "terima kasih"
kak, telah kubaca seuntai kalimat yang telah kakak rangkai, telah kumengerti juga apa yg kakak sampaikan utk ku,Terima kasih banyak atas luangan waktunya, menmbaca banyak pertanyaan yang telah aku ajukan [ wartawan kalee ]
kak , aku paham apa yang kakak rasakan tentang keterbatasan waktu dan keadaan yang membuat kita terhambat untuk saling belajar lebih dalam di dunia maya
aku saja yang tiap hari dikluar dunia maya tak mampu dengan leluasanya untuk mengobrak abrik ilmunya
karena apa?ya tentu karena adanya fasilitas di sini bukan untuk maen2 aja, tapi untuk keperluan usaha,
Iya sih ku akui waktu maen d2 dengan dunia maya cuklup banyak, tapi apakah kedua bola mataku harus di panjer selalu di depan komp???
engga kan?
heeeee.......
Sebenarnya qt sama kok waktu , kesempatan dan keadaan yang membuat kita pelan untuk bmenelusuri dunia maya...
Kak samsul, BTW gmn sih caranya bikin link????
Dan juga caranya bikin Chatbox??aku ga tw ih klo ada waktu tuliskan langkah2 nya yah...????
oh iya kak samsul punya frenster ngga?
aku punya loo,,kmaren aja pak basyir koment di frenster aku.
ya dah klo gitu dah dolo yah...
aku masih banyak kerjaan nih....
Don't forget for my Question.
Wassalam.



Dari: Samsul Maarif <samsulxxxxxxx@gmail.com>
Kepada:  tulus_xxxxxxx@xxxxx.xxx
Cc: cexcy_mee@xxxxx.xx.xx
Terkirim: Senin, 1 Desember, 2008 04:37:30
Topik: respon beberapa kalimat

salam hangat,

dear Tulus,

saya ucapkan banyak terima kasih atas kunjunganmu ke beberapa postingan blogku, juga komentarmu di beberapa yang tersebut,
perlu kamu ketahui bahwa aku bukanlah manusia dengan kecerdasan tanpa batas,

setelah membaca semuanya, terus terang aku bingung, mana dulu yang harus kujawab? pertanyaanmu sudah terkumpul begitu banyak dan belum satu pun ada yang kujawab.

1. aku belum punya media sendiri untuk menjelajah dunia maya, jadi sesering-seringnya aku pergi ke warnet 2 minggu sekali, di tempat kerjaku ada jaringan internet, tapi hanya diperuntukkan untuk keperluan perusahaan misalnya mengirim laporan TDP (target dan pencapaian) dan lain-lain.
2. tentang emji (seharusnya adalah....[...nama...aslinya...]...) yang pernah kau baca itu, saya ucapkan terima kasih untuk commentnya, saya tak dapat berbicara banyak soal ini. Entahlah beberapa bulan ini aku belum bertemu dia, kuharap dia dalam keadaan sehat sepertiku dan selalu merindukanku.
3. tentang blogmu, kedua-duanya, aku tak akan sempat membaca semua postinganmu secara online, jadi jika pun aku meninggalkan komentar permasalahannya tidak akan nyambung antara postingan dan komentar. Saranku (seperti juga saran yang pernah kubaca di tempat aku belajar membuat blog) : buatlah kotak pesan semacam shoutbox, cbox, atau sejenisnya untuk komunikasi dengan pengunjung.
4. pramuka, disebabkan oleh karena pekerjaanku yang menyita cukup banyak waktu, sayang sekali tak ada ruang untuk memikirkan pramuka. tapi terus terang aku sangat senang melihat orang-seseorang-beberapa orang-banyak orang berpakaian coklat-coklat.
5. aku sudah membuat link blogmu di blogku, tolong dibuatkan link baliknya.

--
Nb.: Jangan lupa balas emailku yach!
---------------------------------

Best regard's

samsul_ma'arif
Blog : samaalbisatria.blogspot.com
Kantor : Jalan Kampus No.22, Grendeng, Purwokerto, 53122.
HP :081226604985 simPATI
081932170357 XL
aktif salah satu.
=================

Benang Sutra Sang Laba-Laba

Suatu Ketika, Seorang pertapa sedang berjalan-jalan di dekat sebuah kolam teratai. Kolam tersebut dipenuhi dengan bunga teratai beraneka warna. Saat melihat ke dasar kolam, beliau mendapatkan bahwa di bawah kelopak bunga yang cantik terdapat lumpur yang kotor. Ketika melihat lebih dalam lagi, Beliau melihat neraka!


Terlihat lautan api dimana banyak sekali orang-orang yang berdosa, melonglong kesakitan, berusaha mencari jlan keluar, tapi usaha mereka sia-sia.


Ketika sang pertapa melihat pemandangan yang memilukan ini, hatinya dipenuhi oleh rasa belas kasih dan Beliau mencoba memikirkan jalan untuk menyelamatkan orang-orang itu. Sayangnya, dosa-dosa yang mereka lakukan di kehidupan mereka sebelumnya sangatlah berat dan tidak ada suatu halpun yang dapat melepaskan mereka dari penderitaan.


Akhirnya, sang pertapa melihat ada seorang yang dapat diselamatkan, meskipun dia telah melkukan semua perbuatan jahat. Suatu hari di kehidupannya yang lampau waktu orng tersebut sedang berjalan, dia hampir menginjak seekor laba-laba. Tepat pada saat itu, rasa kasih menyelimutinya, dia berhenti dan membiarkan laba-laba itu pergi. Karena satu perbuatan baik ini, orang itu punya kesempatan untuk diselamatkan dari neraka.


Maka, sang pertapa dengan lembut mengangkat seekor laba-laba yang sedang merajut jarring, dan Beliau menjulurkan seutas benang sutra ke dasar kolam. Setelah melalui sela-sela kelopak bunga dan daun, serta Lumpur, benang itu akhirnya mencapai neraka. Ketika melihat seutas benang itu, orang itu sangat senang. Dengan segera ia meraih benang itu dan mulai memanjat naik.


Dari neraka ke kolam teratai rasanya jauh sekali. Dia memanjat untuk waktu yang lama sekali. Ketika merasa lelah, diapun berhenti di tengah jalan untuk beristirahat. Saat itu, dia melihat ke bawah dan melihat banyak orang yang juga sedang memanjat.


Dia menjadi khawatir, “Aku mungkin tidak akan mendapatkan kesempatan yang lain lagi untuk menyelamatkan diri. Apabila benang sutra ini putus karena berat orang-orang itu, aku akan jatuh ke neraka yang menakutkan itu”.


Dia berteriak kepada orang-orang di bawahnya, “Benang ini adalah milikku, tidak seorangpun dari kalian yang dapat menyentuhnya!” Tapi orang-orang dibawah tetap memanjat naik. Dalam kepanikannya, orang tersebut menendang yang lain supaya kembali ke bawah. Ketika dia melakukan hal itu, benang tersebut mendadak putus, dan semua orang jatuh kembali kelautan api.


Sang pertapa telah berharap untuk dapat menyelamatkan jiwa-jiwa yang menderita itu, tapi hanya karena kemarahan satu orang semuanya kembali ke neraka. “Mengapa cinta manusia sangat rapuh”, “Dia hanya tahu mencintai dirinya sendiri dan tidak ke orang lain”, gumam sang pertapa.


Pesan moral : kehidupan di dunia ini penuh dengan penderitaan dan setiap orang berharap untuk diselamatkan. Tetapi, apabila mereka hanya mengejar keselamatan diri sendiri dan tidak memperdulikan apakah yang lain hidup atau mati, keegoisan ini hanya mendatangkan penderitaan terus-menerus.


Maka, apabila seseorang menginginkan kehidupan yang penuh berkah dan kebijaksanaan, dia harus mengembangkan cinta kasihnya dan mau peduli terhadap penderitaan orang lain, bukan hanya khawatir terhadap persoalan pribadinya sendiri. Lebih lanjut, dia bukan hanya mengerjakan kebaikan saja, tetapi juga mendorong orang lain untuk juga berbuat baik, sehingga semua orang dapat bersama-sama menciptakan kehidupan yang adami dan sentosa. (Disadur dari Berita Tzu Chi Indonesia Edisi Oktober 2001, dengan perubahan seperlunya).



saduran dari saduran copian data dari kepala tokoku pak Bayu.

Senin, 01 Desember 2008

perasaan kerja


Saturday, 29 November, 2008, 11:19:25 PM

Kehadiran teman-teman di antara pikiran yang sedang penat, sangat membuat diri terhibur, gembira, apa pun yang bermakna kesenangan pada diri.
kebiasaan teman-temanku yang datang ke tokoku tak menanyakan kehadiranku, sebab itulah tak banyak yang memahami adakah aku di sini. Selama ini aku cukup bosan kerja di sini. Rekan kerja yang seringkali tidak sejalan dengan pemikiran sering jadi batu sandungan yang membuatku makin bosan. Aku masih belum kerasan dengan lingkungan kerja yang seperti ini, maksudku setelah beberapa waktu ini. Aku ingin sekali bisa menjadi yang terbaik, tapi kadang aku kehilangan semangat dikala aku seharusnya bersemangat. Ada saja yang membuatku demikian.
tunggu kalimat berikutnya, postingan ini belum lengkap.

salah transaksi dan lain2

Friday, October 10, 2008, 10:45:36 PM


nek


aku nek ngasir enggak kurang setor voucher Rp 50.000,- beberapa lama setelah itu voucher itu ketemu padahal pak bayu sudah setor ke DC dengan keterangan kurang setor voucher dengan uang tunai.


ditambah lagi banyak hal yang tidak aku sukai ada di hadapanku, banyak, itu yang biusa aku nucaspkan tapi sialnya aku tak dapat menyebutkannya. tidak dapat karena aku memang tidak dapat menyebutkannya, karena tidak tahu.


beberapa hari sebelum lebaran tiba aku sudah minus Rp 100.000,- itu karena kesalahan transaksi BCA. karena aku tidak konsentrasi dan kurang teliti, sangat mengantuk. aku memang sedang apes, mungkin. tapi sebegitu apeskah? dan mengapa pekerjaan ini tak membuat orang yang menghuninya betah bertahan, apalagi secara sadar. 0mong k0s0ng.....;;']


siapa yang kenaL aku? aku tak peduli, aku sudah terlalu bosan dengan semua ini.

SamunJi

08050075


Monday, October 13, 2008, 10:20:58 PM


Kata yang sering terucap dalam setiap catatanku mungkin adalah kata entahlah, karena aku sering kali bingung mau berkata apa. Sering berarti tak jarang, jarang bukan berarti tak sering.


Tuesday, October 14, 2008, 11:02:39 PM




kenangan



Dinda, kau tahu betapa aku sangat sayang padamu,

meskipun kau jauh! Aku ingin seperti merpati terbang

menemuimu tukmelepaskan segenap hasrat di hatiku,

Aku ingin terbang bebas bersamamu songsong hari indah

berdua, kepakan sayap penuh harapan terbang membawa

cinta suci kita berdua. Dinda adakah impian kita sama?

CINTA ABADI seperti sepasang merpati sampai menutup

mata.....................!!!!!!!!!!!!!!!!!!!


Malam yang indah bertabur bintang di angkasa sana

andai kau tahu hati ini selalu goyah jika namamu terdengar ditelinga

begitu indah malam ini jika ada bintang yang selalu menemani diri ini

tirakat ini dan do'a ini akan aku panjatkan untukmu hingga menutup mata




kau tingalkan aku tanpa perasaan

hinga aku jatuhkan air mata

kekecewaan aku sungguh tak berarah

biarlah aku terus bertahan.

tapi pintaku satu JANGANLAH KAU BERUAHANGANLAH

kalau waktu terus berputar

aku mencintaimu penuh rasa sabar

meski sakit hati ini kamu tinggalkan

aku iklas tuk bertahan




Lenyapku karerna sayang

Hilangku karena cinta

Bayangankukan selalu temani setiap langkahmu

Bukan hanya bulan bintang

Seisi duniapun jadi saksi atas hubungan kita

Biarlah mimpi memberikan keindahanny dimalam-malammu

Ku berharap didalam hatimu selalu terukir namaku

Bila aku diberi kesempatan

Ijinkan aku membahagiakanmu walau sekejap saja



Thursday, October 16, 2008, 02:36:49 AM



Aku tersenyum melihat lakumu

Aku tersenyum karena kamu

Cinta begitu kuat mengejar aliran darahku

Hingga aku takut melukainya.........

Cintamu seakan hadir dalam setiap dera langkahku.....

tiap gerak mulutku tiap desah nafasku

Cintamu membuatku terlelap diantara lembutnya buai kasihmu.................!!!!!!!!!!!!!!!



Sunday, 26 October, 2008, 11:54:54 PM


seperti air hingga selamanya mengalir

seperti embun hingga menetes

seperti cintaku hingga menantikan jawaban darimu

seperti kerinduan ini hingga tak akan pernah terobati


percaya atau tidak inilah kehidupan cinta

hingga tak pernah kau percayai cinta mengalir begitu saja

hingga kau menanti saat yang dinanti

hingga aku tak percaya lagi dengan waktu.

Rabu, 27 Agustus 2008

Mejawab Anggit

Anggit Dwi Setiawan, aku masih ingat benar nama lengkapmu. Kau yang dulu selalu bersemangat mengikuti kegiatan yang kau sukai. Tak terkecuali di antaranya kegiatan yang berkaitan dengan REMAS (Remaja Masjid) ASSALAM SMA NEGERI 1 SIDAREJA hingga pada waktunya kau menjadi Ketua organisasi itu, dan seperti yang kau bilang akhirnya kau sukses. Tak ada kata lain yang kiranya dapat kuucapkan selain ucapan selamat atas kesuksesanmu. Aku sebagai (dengan sedikit rasa malu mengaku) seniormu merasa bangga padamu. Aku justru tak bisa menjadi sepertimu.


Senang sekali rasanya saat aku melihat ada namamu cbox-ku. Itu artinya aku tak sia-sia membuat blog ini sebagai bahan komunikasi kita jarak jauh dalam waktu yang tak dibatasi oleh ruang. Aku selalu menantikan kunjungan dari teman-teman yang lain, dan jangan lupa meninggalkan pesan agar aku tahu apa yang ingin teman-teman sampaikan.


Nggit, aku selalu menantikan kabar baik darimu dan teman-teman yang lain. Meski jarak memisahkan kita semua tapi saat bersua ataupun tak bersua kita tetap bersahabat. Kalau boleh aku cerita sedikit tentang Anggit yang satunya lagi yang cewek, entah siapa nama lengkapnya. Di mataku, aku hanya melihat sikapnya yang angkuh. Perubahan yang kulihat dan benar-benar tak......... rasanya aku tak dapat menjelaskannya. Yang jelas begini, sebelum ada pemilihan kepala desa Muktisari (di desaku) dia nampak ramah pada siapa pun termasuk aku (yang kutahu), suka menyapa dan disapa. Tapi setelah pilkades kalau tak salah pada pertengahan tahun 2006 bapaknya anggitcewek itu nyalon dan pada akhirnya terpilih. Sikapnya menjadi berubah. Kalau orang-orang yang menyebutkan mungkin akan menggunakan kata sombong untuk dirinya, ya, dia berubah menjadi semakin sombong (mungkin sebenarnya kata angkuh lebih tepat untuk menyebutkan 'tak suka menyapa atau disapa').


Entahlah, mengapa aku justru bisa ngrasani wong liyan ketimbang menceritakan kebaikan orang lain. Mungkin aku telah kehabisan tema. Adakah teman-teman dapat membantuku.


---------------------------------------

~[SamunJi,2008]~





selalu aku cinta kamu


Monday, August 25, 2008, 11:28:51 PM


terwujud harmoni, PADI

Beribu kata indah terucap oleh mulut. Tertulis oleh tangan. Terdengar oleh telinga. Terasa manfaatnya oleh seluruh yang merasakannya.

Aneh, atau tak perlu dibilang aneh, setiap ingin mencatat kata aku tak sedang mendapat medianya. Sedang jika aku sedang tak mendapat insting entah itu sekata atau dua kata media itu ada di hadapanku.


Entahlah bagaimana kau memahami kata-kataku. Aku tak tahu harus bilang apa yang kutahu aku harus mengatakan sesuatu, itu pun entahlah. Bagaimana aku merindukan Emji, serindu-rindunya? Apa dia juga merindukanku? seperti aku juga merindukannya? Kata 'rindu' tak sepaham dengan kata yang tak sepaham dengannya. Kau baca, mungkin kau mengira aku tak perlu mengatakan yang tak perlu kukatakan karena itu memang tak perlu.

Ingatkah pada saat itu, saat kita masih sering bertemu, itu pun jarang. Tak banyak kata yang kuucapkan padamu. Mungkin kau kecewa padaku, Emji. Tapi apa yang bisa kulakukan? sementara ini aku hanya bisa merindukanmu. Sedang untuk menemuimu, mungkin ada saatnya nanti. Jika Alloh mengizinkan kita bertemu, kita pasti akan bertemu.

Boleh kujelaskan? Saat aku pulang, aku ke sekolahmu dan kau tak ada di sana. Kudengar dari temanmu kau sudah pulang. Kutahu kau ada di pondokmu. Aku tak berani ke sana. Kupikir, jika aku ke sana, kau akan kena imbasnya. Misalnya, tajir, ta'zir, atau ejaan apa pun yang lebih benar (yang berarti hukuman untuk mengapokkan santri, siswa/i, atau yang semakna dengannya). Maklum saja aku bukan anak pondokan sepertimu, harapku. Tapi aku menyukaimu, aku juga mencintamu. Entah bagaimana caranya aku membuatmu percaya akan hal ini. Tapi aku hanya ingin mencintaimu, hanya ingin menyukaimu, hanya ingin menyayangimu.



Tuesday, August 26, 2008, 12:23:38 AM

Berikut ini kucatat pada hari Kamis, 17 Juli 2008, 01:35 WIB

Apa yang kucatat pagi ini sebatas pemikiran yang kosong tak terisi. Oleh hal-hal yang beranfaat dan yang bermanfaat sekali pun.

Semua musik bertema tentang cinta, ya, aku memang sedang merasa kasmaran dan rindu yang mendalam pada seorang Emji, tapi sejujurnya aku jenuh dengan musik yang hanya punya satu tema, ya kok temanya cuma cinta-cinta-cintaaaaaaa.............

Emji cintaku, aku menemukan sebuah buku yang sangat cocok dengan suasana hatiku dan jalan pemikiranku. Sebuah buku yang seolah telah merekam kata-kataku sebelum sempat aku mengatakannya. Berupa buku cerpen karya Ariev Syauqy yang berjudul "Karena Aku Rindu Kamu, Risalah 'Derita' yang Nikmat."

Sulit sekali rasanya mengutip sebagian dari buku itu karena rasanya semua isi buku itu (yang sudah kubaca) cocok dengan jalan pemikiranku dan suasana hatiku saat ini. Coba baca salah satu kutipan saja berikut ini pada (akhirnya mengutip juga sekutip-kutipnya) halaman 21 :

"Selalu Aku Cinta Kamu'

Pengalaman kerinduan itu memang tak kupahami, atau memang seharusnya tak usah kupahami. karena ia akan lebih menggetarkan, seperti hal-hal misterius lainnya. Jika semua terurai secara rasional, apa yang tersisa? selesai.

Kerinduan sebagai sesuatu yang misterius akan terus menciptakan kenikmatan, menyuburkan bunga-bunga imajinasi tanpa akhir, bahkan menciptakan enegi hidup tanpa henti......

Begitu berartinya kerinduan? ya, Tapi orang cenderung tak menyadarinya. Ia terbenam dalam dunia cinta. Kesadaran umum orang-orang tertuju pada cinta. Selalu saja "aku cinta kamu". Kerinduan terlepas begitu saja tanpa penghayatan lebih dalam. Seolah kerinduan tak ada. Kalau pun dirasakan ada, ia adalah cinta itu sendiri. Atau setidaknya, kerinduan adalah bagian dari cinta yang hanya dihayati sambil lalu......."

kalimat ini adalah akhir paragraf, tapi pada paragraf selanjutnya merupakan lanjutan dari paragraf tersebut yang memiliki kerterikatan (antarparagraf).


Berikut ini kucatat pada hari Senin, 4 Agustus 2008, 11:00-an WIB

Tak membaca aku pun bisa memcatat. Entah apa yang sedang kurasakan saat ini. Perasaanku hanya bosan. Pun entah bosan karena apa? Mungkin karena suatu rencana yang tak bisa berjalan sebagaimana diharapkan. Tak lain disebabkan olehku sendiri. Aku yang susah dibangunkan.

Keluhan, ini dan itu, tak sedikit, banyak yang ingin kuungkapkan tapi tak banyak yang bisa kucatat.


Berikut ini kucatat pada hari Sabtu, 16 Agustus 2008, 01:54 WIB

Semua yang telah kurencanakan kacau sudah.

Aku kangen Emji tapi tak bisa ketemu

Telpon dia! katakan yang sebenarnya, katakan juga apa rencanamu selanjutnya! Tanyakan yang perlu kau ketahui :

1. Kabarnya?

2. Apa dia punya HaPe?

3. Apa dia kangen?

4. Perlu tidak beli HaPe?

Kerinduan ini makin menggelora dengan ketidakhadiran suatu perjumpaan dengan Emji. Aku tak berhasil ketemuan dengan Emji.

Entahlah, Hal ini disebabkan oleh apa? Aku sedang mencari penyebabnya, harus! Tapi semuanya pasti ada penyebabnya,. Karma? Tak lain tak bukan. Selesai.

Aku tak mengantuk tapi ingin segera tidur. Tidurlah! Tidur........


---------------------------------------

~[SamunJi,2008]~


sampai pagi

Friday, August 22, 2008, 05:42:33 AM

sampai pagi ini aku belum bisa tidur. susah sekali. rasanya ingin sekali marah. tapi pada siapa, pada apa. mau menyesal, apa yang disesalkan? mau marah, apa yang dimarahkan? sepertinya aku tak bisa tidur karena perutku protes minta diisi. kucoba membuktikannya, sekarang aku makan mie instan manualan, bayarnya nantian. sebenarnya aku belum punya uang, ada sih tapi ya tinggal sedikit. uang kardus sudah sampai dua puluh ribu kumakan sendiri, maksudnya kupinjam. karena sampai sekarang uang gajiku sudah habis ludes. pekerjaanku sebenarnya cukup menyenangkan. 1). ada komputernya; 2). ada cuci matanya; 3). tidak kepanasan; 4). ada asenya, jadinya dingin di dalam ruangan; 5). dan lain-lain. eh, tapi ada nyebelinnya juga lho! yaitu ada enbeha yaitu potongan gaji, juga dimarahi, juga kadang-kadang menjenuhkan. apalagi kalau menemui konsumen atau orang yang nyebelin, rewel, sok tahu, juga yang penginnya macem-macem.sudah dulu yach, kapan-kapan disambung lagi..... sudah pagi banget nich, aku malah belum tidur,,,,yang masuk pagi kayaknya sudah mulai berangkat tuh,; 06:07:56 AM

---------------------------------------

~[SamunJi,2008]~



sesaat sebelum pulang

Thursday, August 14, 2008, 02:02:53 PM

SUDAH SAATNYA AKU pulang melepas kerinduan yang menggebu ini.

Entahlah, segalanya memang serba tak terduga. Segala apa yang telah kurencanakan bisa saja tak akan pernah terjadi. Aku hanya ingin mencoba menghadapi apa yang ada di hadapanku dan bukan yang lain. Emji adalah suatu ungkapan yang tak tergantikan pada sepucuk kerinduan. Aku mengutip sedikit dari sebagian orang yang telah mengetahui segala sesuatu yang telah kuketahui. Paham!? Tidak pun tak masalah. Aku menghadapinya sendiri.

Emji, saat pulang nanti apa yang akan kulakukan pada diriku sendiri dan lingkungan di sekitarku tak terkecuali engkau, adalah kebelummengertian yang dapat dipahami.

Emji, hadapilah hidupmu dengan senyuman.

Emji, hadapilah cintamu dengan kerinduan.

Emji, agar aku merasa mencintai dan dicintai.

Emji, setiap langkahku menuju haluan tiada duga.

Emji, kujumpa dirimu dalam keheningan.

Emji, dan gegap gempita.


Tuesday, August 19, 2008, 09:48:02 PM

kau butuh laporan hasil kegiatanku di rumah.

yang sebenarnya sangat menyedihkan.

aku tak berjumpa dengan emji.

sangat menyedihkan.

hanya menyisakan kerinduan yang semakin menggebu.


Tuesday, August 19, 2008, 11:25:37 PM

"Awake manungso sing panas, wis dipolna atine tetep panas. Sing biso ngademna panase awake manungso ya mung wong wedo'." Seuntai kalimat yang kudengar dari siaran Televisi Rebublik Indonesia (TVRI) pada hari Senin, 21 Juli 2008, 00:00-an WIB. Kalimat itu menurutku adalah benar dan akumerasakannya sendiri. Aku kangen Emji. Beberapa waktu yang lalu aku sudah mengirim surat padanya. Tapi sampai saat ini tak ada balasan sama sekali. Nampaknya setelah aku mengecek kembali alamat tujuannya berbeda, kuperkirakan salah alamat dan tak sampai pada Emji. Begini kucatat dalam lembaran harianku beberapa minggu setelah kukirimkan suratku : "Emji, aku menanti surat balasan darimu. Aku kangen kamu, Emji. Aku sudah kirim surat ke kamu, cuma sekarang menyisakan pertanyaan Apakah sudah kau terima apa belum?"


Berikut ini kucatat pada hari Minggu, 15 Juni 2008.

Sebuah catatan tentang waktu yang tak pernah tehenti oleh hadirnya cinta yang sejati.

Enyalhah kegelapan yang mengusung duka

Vestival cinta menggelar senandung bahagia

Inilah kesejatian yang tiada duanya

Meski waktu terus berjalan dan jarak memisahkan kita

Ungkapkan saja dengan sebuah kata

Namamu bertebaran di ujung pena

Janjiku janji seorang ksatria

Indah nian kebersamaan kita

Alangkah oh alangkahnya

Terhanyut aku oleh cinta

Inilah Puisi tentang setia


3.Sepanjang catatan kesendirian

Aku menanti sebuah kebersamaan

Menaksir cinta pada keabadian

Untuk kesepian dan keterasingan

Namun waktu terus berjalan

Jalan, seiring dengan kesetiaan

Ibarat asap di atas perapian


Berikut ini kucatat pada hari Senin, 5 Mei 2008

Sekedar mengobati kegundahan hati, aku mulai mencatat di buku ini. Barang sepatah dua patah kata "Bicoz, karena, sebab" aduh gundahnya hatiku. Apa obatnya? Coba cari di toko Cinta alamatnya di Jalan Kerinduan nomor spesial. Tapi jangan cari di kota Gulita.

Hari pertama training di kelas bersama 26 orang teman. Termasuk di antaranya 5 orang cewek. Sampai saat ini perasaanku masih gembira, meski baru saja aku mendapatkan hukuman lari keliling lapangan sebanyak 5 kali lantaran tidak sesuai dengan tata tertib training yaitu di antaranya sepatu tidak hitam polos. Bersama.......---sekitar 10 orang yang ikut lari keliling lapangan. Trainernya pada saat itu adalah Pak Santoso.

Di waktu yang pada alur drama disebut menuju klimaks atau bahkan telah klimaks aku kembali mencoba menorehkan sebaris kata. Aku tak tahu aku harus merasa bagaimana, yang ada aku hanya bingung. Aku terhibur dengan perlakuan teman-teman kepadaku. Sekarang cukup untuk catatan ini.-

Wahai siapa pun dikau yang membaca catatan ini, aku senang kau membaca catatan ini tapi kuharap hal ini tak menjadi cela di antara kita. Wahai wanita, cinta ini kan kujaga, Wahai Emji, kau pun 'kan setia pada cinta yang kau cintai.

catatan : merah tambahan pada saat mengetik


Berikut ini kucatat pada hari Jum'at, 9 Mei 2008

Ada rasa yang kurasa, ada gembira dalam dada, juga ada yang tak suka dirasa tapi terasa sangat terasa. Sepasang rasa yang sedang bercumbu, mengharubirukan waktu di antara tepian hari. Siapa peduli pada rasa, rasa tak punya perasaan untuk diberikan pada waktu. Waktu mengerutkan wajahnya kembali, dia juga tak lagi peduli pada siapa yang ia jumpai pada setiap dirinya.


sudarwin


Kembali mengingat sejarah tentang dirimu. Mengagumi kepribadianmu yang berwibawa juga kepemimpinanmu saat itu. Sebagai seorang pemimpin kau sangat disegani oleh anggotamu. Saat itu, tepatnya pada tahun 2005-an kau memimpin sebuah organisasi yang bergerak dalam bidang Alam yaitu Repasmada (Remaja Pecinta Alam SMA Negeri 1 Sidareja), tak ada yang tak mengenalmu. Kau salah satu orang yang memiliki kelebihan yang tak dimiliki orang lain juga yang tak pernah kumiliki.


Pada hari Sabtu, tanggal 16 Agustus 2008, di atas bis ketika kau hendak pergi ke Ciotes aku tak bermaksud membohongimu, atau menyasarkanmu, atau membuatmu celaka hingga kau kebablasan dari tempat tujuanmu. Tapi aku yang saat itu benar-benar tak ingat di mana tempat yang kau maksud. Saat itu pikiranku sedang benar-benar kacau, aku berangkat ke Purwokerto saat dirundung seribu kerinduan yang tak terobati. Seandainya kau tahu perasaanku saat itu. Betapa malangnya aku ini.


Tujuanku berlibur pada hari Jum'at, 15 Agustus 2008 adalah menemui Emji, ternyata apa yang tejadi tak pernah sesuai dengan yang diharapkan; barang batang hidungnya saja tak dapat kutatap. Betapa rindunya aku ini, meski baru sekitar dua bulan aku tak bertemu dengan Emji.


Win, seandainya waktu dapat kuputar kembali. Tak akan kulakukan kesalahan itu. Yang dapat kusampaikan adalah, bahwa hal itu bukan atas kesengajaanku tapi di luar kesadaranku. Kuharap kau bisa dan mau memaafkanku atas kesalahan yang telah kuperbuat padamu. Mohon maaf lahir dan batin.


Sabtu, 02 Agustus 2008

cerita yang lain

jangan bingung dengan tanggal di bawah ini . catatan berikut kubuat ketika aku sedang offline, jadi sekarang tinggal copy-paste mudah,kan?

Wednesday, 30 July, 2008, 12:15:54 AM


Merupakan sebuah ide yang perlu dicatat dalam benak alam maya. Entah sejak kapan aku mulai menyukai kata-kata, mungkin sejak aku bisa mengucapkannya kata per kata. Mengalami kerinduan adalah derita yang nikmat tiada tara. Rindu akan hadirnya seseorang yang akan terobati dikala telah bersua. Cerita ini mungkin akan berbeda jika dibaca oleh orang yang mengerti bahasa atau meskipun hanya pura-pura mengerti lalu ia menjadi benar-benar mengerti. Sebab apa aku menaruh kata pada tautan cerita yang tak bisa dimengerti, demikian karena ceritaku tak terpaku pada satu tema dalam satu cerita. Kau akan paham setelah membaca paragraf-paragrafku yang lain, tak hanya dalam catatan ini. Catatan-catatan yang lain yang mungkin hanya berupa lembaran-lembaran yang tak jarang pun kertasnya buram.

Sejujurnya aku tak pernah penuh konsentrasi dalam mengumpulkan kata. Kata kedua kutemukan setelah kata pertama, jadi dalam sebuah catatan ketika hendak aku mencatatnya tidak semua kata yang hendak kucatat itu kuketahui sebelumnya. Ya, ya, ya, kali ini aku akan menyudahi cerita yang belum sempat kumulai. Selalu, selalu, dan selalu. Mengapa?

Mungkin jawabannya akan kutemukan pada saatnya nanti. Kapan? Entahlah. Aku juga tak mengerti.

Tentang kerinduan yang terus menggelora, aku hanya bisa bilang (meskipun lain waktu aku bisa mengatakan yang lain) suatu saat kerinduan itu akan terobati. Atau bahkan bisa lebih dari itu. Siapa sangka? tapi percayakah Engkau sesuatu yang pernah ditebak tidak akan pernah terjadi di masa yang akan datang. Mungkin kau akan mengatakan 'tergantung siapa yang menebak', aku tak perlu menolak atau pun menerima usulanmu. Setiap orang punya pendapat dan usulan masing-masing dan hal ini tak perlu disangkal, karena hal ini menyangkut hak, hak setiap orang untuk berpendapat.

Karena cinta, ya, karena cinta orang dapat membuat puisi, karena cinta orang dapat melakukan hal yang seringkali di luar nalar manusia, karena cinta pula aku dapat mengumpulkan banyak kata. Aku seringkali menggunakan 'kata' dalam setiap catatanku. Sebab dari sanalah sumber inspirasiku, dari sana pula aku dapat mengatakan cinta meski aku sendiri tak pernah paham apa arti kata cinta yang sebenarnya. Aku menggunakannya karena aku cinta, aku cinta karena aku suka, aku suka karena aku merasa cocok, aku merasa cocok karena akhirnya aku tak tahu kelanjutannya....

Catatan ini kubuat di komputer server. Ketika warung tempatku bekerja telah tutup. Sebenarnya aku masih belum berhak untuk memegang komputer ini karena jabatanku masih di bawahnya bawah, tapi aku merasa telah diizinkan sehingga aku memutuskan untuk melanjutkan catatan ini yang hanya berisi penjelasan tentang penjelasan yang sebenarnya sudah jelas. Aku telah diizinkan atau hanya perasaanku saja yang merasa telah diizinkan? entahlah, aku masih tak mengerti. Aku hanya ingin menikmati kebebasan mencatatku ini sebagai kebebasan berekspresi.

Ekspresikan dirimu dengan berjuta aksi. Jangan terpaku pada peraturan baku yang hanya dibuat oleh orang-orang yang berdasi. Aku dan kamu --daripada menggunakan kata 'kita'-- adalah bagian dari ekspresi itu sendiri dan bukan peraturan. Aku tak sedang mengajak orang untuk melanggar seluruh peraturan karena sebenarnya yang kumaksud adalah ketidakterpakuan, adanya kebebasan berekspresi, dan selanjutnya terserah kamu.