Aku bingung mau mulai dari mana, yang di atas ini adalah fotoku dan teman-teman sewaktu SMA. Tergabung dalam Repasmada singkatan dari Remaja Pecinta alam SMA Negeri 1 Sidareja. Saat itu kami masih sebagai yunior tahun 2005. gambar di atas diambil di pagi hari setelah selama dua hari satu malam melakukan perjalanan yang cukup melelahkan. Untuk tanggal dan bulannya aku kehilangan datanya. Dengan cowok yang hanya berenam dan selebihnya cewek kami mengarungi perjalanan itu dengan senang hati. Saling bahu-membahu demi kesejahteraan bersama, makan apa adanya minum pun seadanya tak terkecuali yang mentah. Kutak bisa menghapal semua nama-nama temanku di atas, yang masih dapat kuingat antara lain : atas kiri ke kanan Nomor tujuh Ari Novianti Rakhma, kemudian aku sendiri yang memegang bendera mengenakan kaos MTs, selanjutnya sebelah kiriku bertopi namanya Subur Ghozali, nomor 10 Inin, terus yang berlengan merah namanya Lulut Saputro; bawah kiri ke kanan nomor 1 Nur Hanah, nomor 4 Tri Dewi Martini, nomor 5 Trisna Oktavia Lestari, dan yang terakhir adalah Susanto yang merupaka calon ketua organisasi itu di angkatan kami. Itu yang kutahu, maksudku yang dapat kuingat. Kami dibimbing oleh kakak senior yang diketuai oleh Kak Sudarwin. Dia berwibawa, tegas, dan pemberani. Lainnya kak Suparman, kak Agus Supriyanto, yang cewek aku nyaris lupa semuanya.
Senang sekali aku bisa mengikuti kegiatan itu, meskipun orang tuaku seringkali melarangku untuk ikut, terus terang aku sering melanggar larangan mereka demi mencapai apa yang kuinginkan juga apa pun yang dapat membuatku senang. Banyak pengalaman yang kudapat dari itu, di antaranya belajar memanjat tebing (meskipun belajarnya dengan pohon); menikmati keindahan alam (pantai) yang tidak dapat kunikmati ketika aku hanya duduk termenung di rumah; dan masih banyak kenangan yang lainnya yang manusiawi. Memangnya ada pengalaman yang tidak manusiawi? Tanya saja pada diri sendiri, karena aku sendiri tidak tahu,,,,hahhahhh………
Pengalaman itu aku tidak dapat menceritakan detailnya, entahlah, mungkin karena aku tidak mahir dalam bercerita atau mungkin karena sudah terlalu banyak; yang pertama mungkin lebih banyak betulnya.
Lalu pada angkatan berikutnya tentu saja mau tidak mau bisa tidak bisa kami harus membimbing adik-adik yunior kami. Pada saat pemilihan ketua organisasi itu, sama saja pada saat pemilihan ketua Ambalan (pramuka), dan OSIS, bedanya pada saat pemilihan ketua REPASMADA aku sedang sakit, pada saat pemilihan ketua Ambalan aku sedang mengikuti pelantikan LAKSANA di Teritorial Gandrungmangu, pada saat pemilihan ketua OSIS aku memang sengaja tidak ikut, aku ditunjuk dari kelasku untuk mewakili menjadi calon ketua OSIS tapi aku menghindar yaitu dengan tidak mengikuti interview. Hanya pemilihan ketua REMAS yang aku ikuti dan kemudian aku terpilih menjadi wakil ketua REMAS (Remaja Masjid Assalam SMA Negeri 1 Sidareja), Slamet Wagiyanto yang menjadi ketuanya dengan hanya terpaut satu angka denganku aku tak ingat jumlahnya.
Akhirnya REPASMADA memilih Susanto menjadi ketuanya dan aku hanya menjadi anggotanya. Hal ini tidak masalah bagiku, bagiku yang terpenting adalah mengikuti kegiatan itu sendiri bukan pada menjadi apa aku di sana. Memang benar, pemilihan ketua REPASMADA lebih dahulu dilaksanakan ketimbang REMAS, tapi yang terpenting di sini adalah aku sudah menceritakan mengapa aku tidak terpilih menjadi ketua dalam organisasi-organisasi itu.
Tak kusangka aku telah mengumpulkan lebih dari seratus kata, padahal awalnya kosong.
Berbeda dengan gambar sebelumnya, pada gambar ini aku bersama teman-temanku di REMAS. Selesai kegitan peringatan Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad S.A.W., tanggalnya bisa dilacak di arsipku di rumah aku sendiri tidak menghapalnya. Jika foto REPASMADA (foto yang sebelumnya) aku hanya bersama teman seangkatanku kali ini aku bersama kakak-kakak kelasku. Paling bawah aku (berkacamata) dan Jaedu, kakak kelasku. Atas dari kiri ke kanan Irkhamul Wa’fa, terus yang cewek aku lupa namanya(kakak Kelas), selanjutnya Ahmad Saefudin, kurang jelas, M. Abduh A.S.Z., Muflih Ma’mun alias ganung (yang bajunya terlihat basah), Agus Supriyanto (yang kakak kelasku), dan Mu’amin sang muadzin dan ahli Qiro.
Pengalamanku di organisasi ini tak kalah mengasyikkan, banyak kegiatan yang telah aku ikuti dan jalankan bahkan sebagian aku yang mengaturnya dengan dibimbing oleh guru-guru agama Islamku di sekolah. Dari kegiatan yang melibatkan banyak orang sampai kegiatan yang hanya melibatkan anggota. Kegiatan yang melibatkan banyak orang di antaranya kegiatan peringatan-peringatan hari besar Islam dan hari raya Idul Adha. Sedangkan kegiatan yang melibatkan anggota semacam kegiatan diskusi-diskusi dan musyawarah tentang rencana kegiatan harian, mingguan, bulanan, dan tahunan.
Teman-teman seangkatanku dalam organisasi ini yang masih dapat kuingat di antaranya : Slamet Wagiyanto (ketua), Mu’amin (sekretaris), Ahmad Saefudin (bendahara), dan anggota-anggotanya antara lain Abduh, Muflih Ma’mun, Susanto, Lulut Saputro, dan yang lainnya yang dibatasi oleh ingatanku. Aku sendiri menjadi wakil ketua dalam organisasi itu.
Monday, December 22, 2008, 03:14:20 AM
Mengapa orang kebanyakan lebih suka atau lebih mudah menceritakan keburukan atau kelemahan orang lain? Rumput tetangga memang akan selalu terlihat lebih hijau, mungkin itu jawabannya. tapi salah karena tidak nyambung dengan pertanyaannya. Lalu bagaimana dengan orang yang yang lebih bisa menceritakan kisah sedihnya ketimbang kisah indahnya.
Beberapa waktu lalu (mungkin beberapa hari) ada seorang gadis yang aku menyebutnya Olive Oil-nya Popeye, aku yang menelpon, dia menceritakan dan mengutarakan banyak hal termasuk keinginanannya keluar dari pekerjannnya. Yang kutahu namanya Diah yang ditempatkan di toko alun-alun purwokerto. Anaknya cantik, putih, berkacamata, berjilbab, kecil mungil, makanya aku menyebutnya mirip Olive Oil, kalau bertemu aku cerewet tapi kadang pendiam kalau di tempat kerjanya. Dia sudah sangat jenuh dengan lingkungan pekerjaannya. Teamnya menurutnya kerjasamanya sudah terpecah belah, tidak tangguh lagi (itu menurut ahasa pemikiranku).
Dari anggota teamnya sampai konsumen-konsumennya sudah tidak mbetahi lagi, konsumen tahunya komplain sedangkan anggota team yang lain tidak ada yang mendukungnya. Dia juga menceritakan keadaan pacarnya yang tidak jauh berbeda dengannya. Permasalahannya terletak pada atasannya (MD) yang egois dan mau menang sendiri. Kalau MDnya Diah tidak mau membantu pekerjannya atau paling tidak menolongnya, sedangkan MD pacarnya di Kawunganten egois juga sampai messnya disekat-sekat dibedakan antara MD dan pramuniaga, antara yang jabatannya tinggi dan yang jabatannya rendah, yang jabatannya tinggi messnya luas dan ada televisinya sedangkan yang jabatannya rendah messnya sempit dan tidak ada televisinya. Dari perusahaan untuk satu toko memang hanya diberikan inventaris 1 unit televisi saja sedang dalam kasus ini televisi hanya diletakkan di dlam mess yang sudah disekat secara sepihak oleh pejabatnya di ruangannya. Untuk Diah, tak ada yang bisa kulakukan hanya berdoa dan menasehatimu untuk terus bersabar seperti yang telah kau lakukan sebelumnya, bersabar. Satu harapan, semoga kau menemukan apa yang kau inginkan, yang kau cita-citakan, dan yang kau harapkan selama ini. Mohon maaf aku tak bisa membantumu.
Ternyata jawaban untuk pertanyaan di atas adalah karena memang hal itu sudah menjadi sifat manusia. Aku sendiri tidak menyangkal kalau aku lebih sering menceritakan keburukan, kelemahan, dan kekurangan orang lain ketimbang menceritakan kebaikan dan kelebihan orang lain. Padahal aku sendiri sadar aku tak sebaik itu bahkan aku lebih buruk dari itu. Introspeksi, itu hanya kalimat yang diucapakan atau hanya berupa kata yang ditulis. Aku sama sekali tak memedulikannya.
Hari ini aku cukup mengumpulkan banyak kata, sebagian mungkin akan terbaca dan sebagian besar lagi mungkin akan terabaikan kecuali jika memang ada yang setia membaca bloggku, tapi itu mustahil. Akh, siapa peduli??/???\\\???????
Bagaikan pinang dibelah dua
BalasHapusMungkin itu adalh kata yang tepat bagi setiap anak muda akan masa2 sma, banyak hal yang panas untuk di ceritakan, banyak kenangan yang hangat untuk dicurahkan n banyak catatan yang enak untuk diugkapkan.
emang gitu mazz, masa indah dalam hidup yang telah terjalani adalah sewaktu aku menginjakkan kaki dalam bangku sma.
Dari situ banyak tumpukan cerita yang masih belum sempat diceritakan.
Aku seneng mas samsul bisa mengungkapkan apa yang melintas di pikiran maz,
cerita ini tentu akan mengingatkan masa2 itu bukan hanya untuk mas samsul sendiri, tapi juga rekan2 mas samsul yang membacanya,
Semoga mas samsul selalu berada dalam kehangatan bersama sahabat.