Rabu, 24 Desember 2008

diabaikan

Monday, December 22, 2008, 10:42:20 PM


Mungkin lebih dari sebuah kata, ungkapan yang semestinya diucapkan tak mesti selalu diucapkan orang. Diabaikan bahkan sering. Kata-kata, kadang hanya menjadi malapetaka belaka karena diucapkan bukan pada tempatnya. Mengucapkan kata pada tempatnya kadang sulit dilakukan, disebabkan oleh karena terkadang pemikiran manusia dibatasi oleh penalaran yang kurang nalar dan daya ingat yang terbatas.

Aku tidak sedang membicarakan orang lain, bahkan aku hanya membicarakan diriku sendiri yang lemah mengingat nama orang, yang berat mengungkapkan pujian, yang susah mengatakan kata yang enak didengarkan orang lain, yang lamban memikirkan solusi, dan yang-yang lebih buruk lainnya.

Aku tidak sedang membicarakan orang lain, bahkan aku hanya membicarakan diriku sendiri yang selalu merasa sendiri dalam kesendirian atau meskipun dalam keramaian. Mengatakan apa yang bisa kukatakan, menuliskan apa yang bisa kutuliskan, dan mengungkapkan apa yang bisa kuungkapkan; bukan apa yang seharusnya kukatakan, bukan apa yang seharusnya kutuliskan, bukan apa yang seharusnya kuungkapkan.

Aku hanya manusia yang dibatasi oleh nalar,

aku hanya manusia yang dibatasi oleh pikiran yang dangkal,

aku hanya manusia yang dibatasi oleh tenaga yang tak lebih dari satu tenaga manusia (bukan tenaga kuda).

'Isi dalam kosong sunyi dalam ramai' demikian kalimat yang pernah kubaca dari salah satu seragam karyawan sebuah toko di depan pusat sebuah universitas ternama di Indonesia di daerah Purwokerto. Di kaos seragam lain aku menemukan 'Keadilan tidak menindak minoritas'. Beribu kata yang telah tertuang dalam berbagai media mungkin akan membuat perasaan lega atau bahkan sebaliknya, menimbulkan konflik, tapi jarang menimbulkan perdamaian.

Mengumpulkan kata seringkali sulit kulakukan ketika aku memiliki waktu yang tepat dan tempat yang tepat. Tak terkecuali pada saat ini. Entah apa yang akan kutuliskan ketika aku telah memikirkannya pada saat sebelum beberapa saat dari saat ini. Semua kalimat dan kata-kata telah lenyap dan apa yang telah kau baca barusan itu adalah bukan yang kupikirkan sebelumnya, artinya hal itu adalah buah spontanitas yang yang tak pernah dapat diduga.\\\\\\\\\

2 komentar:

  1. Tak apalah,,,
    Yang pasti aku seneng, punya seorang kakak yang begitu kuat dan bersemangat dalam berkarya
    apalagi karyanya di dalam dunia maya
    siapa saja bisa membacanya
    siapa saja bisa melihatnya
    tak peduli karya kita di mengerti atau ngga , tapi setidaknya kita akan lebih belajar jika mendapatkan masukan dari pembacanya.
    Saya rasa apa yang di ungkapkan di sini benar yang artinya tidak salah"hmm"
    tidak semua orang bhisa menciptakan ini semua
    tak banyak anak desa yang bisa membuat blogg ky ini.
    berbanggalah kita yang bisa membuat media ky gini.
    Semoga tulisan kita dapat di jadikan bahan wacana dari orang yang sering jumpa n membacanya.
    semangat kk.

    BalasHapus
  2. Kata-kata yang sungguh sangat bijaksana...

    wah perlu belajar nih ma mas Samunji...

    hehehe

    mas Samunji lulusan mana kah??

    BalasHapus

Monggo....dipun komentari.....