Rabu, 18 Maret 2015
Tulisan Tulisan Lama
Aku punya hobi membaca dan menulis. Membaca apapun bisa jadi bahan bacaan. Koran majalah buku buku pelajaran atau buku buku yang lain. Baik itu berupa cetak, elektronik, maupun tulisan teman teman blogger.
Menulis, sekarang aku punya banyak medianya. Yang paling utama tentunya adalah blog. Aku punya berbagai macam blog, ada wiki, ada blogspot atau wordpress, dan lain-lain.
Namun ada kalanya aku mencatat atau menulisnya didalam sebuah kertas. Kalau dulu sebelum aku mengenal blog aku menulisnya dalam sebuah buku harian. Terkadang yang namanya buku harian itu ya hanya buku tulis biasa. Atau bahkan hanya sehelai atau 2 helai kertas. Nah aku akan mencoba mengumpulkan catatan catatan tadi disini.
----------------------------------------
Sabtu, 6 Desember 2014 pukul 09:45
Ya, ini aku. Hari ini aku sedang mencoba menulis dengan pulpen dan kertas lagi. Rasa kangen yang tiba tiba muncul ini terjadi di dalam sebuah ruang di smea 18 sidareja. Tatkala aku sedang mengawasi siswa yang sedang ujian di ruang 10.
Suasana cukup tenang dan memungkinkan untuk menulis ini. Meskipun memang sekali sekali terjadi kegaduhan di sana sini. Kurasa ini cukup wajar dan biasa.
Hari ini sebenarnya ada beberapa kegiatan yang bisa kuikuti, namun sayang sekali waktunya berbarengan. Diantaranya yaitu yang sama dengan di smea ini, di smk tempatku mengajar juga sedang dilaksanakan ujian (UUS).
Hari ini aku berada di smea ini sebenarnya adalah dalam rangka PKL/PPL, merupakan tugas kampus. Seharusnya aku masuk kesini hampir tiap hari selama jadwal pkl/ppl. Namun aku harus membuat sebuah keputusan dan mengambil pilihan. Minimal seminggu ini aku masuk sekali di smea ini.
Kegiatan lain yang bisa aku ikuti ialah kegiatan kesukarelawanan. Bersama teman teman @rdescilacap telah di agendakan lokalatih di desa layansari, gandrungmangu. Akan hadir juga disana @yossysuparyo yang merupakan penggerak GDM (Gerakan Desa Membangun). Sedianya acara tersebut dimulai pukul 09.00. Aku sendiri kemungkinan nanti baru dapat mengikuti seusai mapel kedua yang diujikan hari ini. Aku izin ke ketua kelompok pun demikian.
That's all i can tell for today.
(catatan ini kutulis di balik sebuah lembar jawab kosong yang tak terpakai.)
------------------------------------------
Sunday february 29, 2004
Pada hari itu aku pulang sekolah seperti biasa dan melakukan aktivitas seperti seperti biasa pula waktu sudah sore sudah waktunya mandi. Aku adalah orang yang lamban melakukan sesuatu hal, pekerjaan atau pemikiran. Mandi, kalau belum disuruh oleh parents aku belum ada kemauan untuk mandi. Shalat pun demikian, kalau belum disuruh untuk sholat aku belum ada kemauan untuk sholat. Lain dengan mengaji atau sekolah.
Waktu berangsur-angsur gelap aku berangkat ke mushola untuk mengaji yang sebelumnya didahului dengan sholat maghrib berjamaah serta wirid. Suasananya ramai karena banyak yang mengaji di mushola adalah anak anak kecil sedangkan ustadz nya adalah orang orang tua atau anak yang lebih tua yang mumpuni.
Anak yang sudah lulus dalam kurung hatam alquran yang sudah mengaji kitab mereka berada di rumah pak kyai yang berada di sebelah utara musholla dan ada pula anak yang mengaji di rumahnya lik Lihun yang berada di sebelah selatan musholla. Namun kali ini tidak seperti biasanya entah karena halangan apa apa pak kyai tidak mengajar sehingga anak anak yang mengaji kitab paling rendah dalam tingkatan usia yang suka sering berada di mushola pergi ke mushola. Keadaan semakin bertambah ramai saja.
Waktu itu kelasku belum dibagi masih dalam satu kelas yang jumlah siswanya hampir sampai 20 anak. Pada waktu yang sedang ramai ramai nya, tiba-tiba tanpa diduga lampunya mati (mati lampu) sehingga berteriaklah anak-anak yang sedang mengaji. Ada yang berteriak karena senang, ada yang berteriak karena ketakutan (karena gelap).
Kami bermaksud akan menunggu sampai lampunya menyala lagi tetapi sudah beberapa lama tidak menyala juga maka diputuskan untuk bubar. Tapi karena di sana sini gelap kami masih tetap ingin berada di dalam mushola walaupun di luar agak sedikit terang bulan.
Di dalam mushola ada banyak yang bermain-main berlari-lari kesana kemari (berjalan) atau bermain berkelahi (gelut-gelutan). Dalam pikiranku aku ingin merangkak seperti anak kecil yang sedang belajar berjalan, tujuannya adalah agar tidak menabrak seseorang. Entah karena apa tiba tiba aku ingin memajukan mulutku. Sehingga tanpa kuduga sebelumnya akan terjadi tanpa sengaja aku telah melakukan sesuatu yaitu mencium pipi seorang gadis RS yang sedang duduk duduk bersama temannya sedang bercakap-cakap. Tetapi pada waktu aku sedang melakukannya suasana sedang tenang mereka sedang tidak bercakap-cakap (kondisi diam -purple). Seketika dia berteriak "aww" dengan kerasnya karena dia telah merasa pipinya kecolongan. Aku dan dia sama sama tidak tahu.
Aku belum terlalu mengenalnya. Tapi aku tahu bahwa dia adalah kakak dari salah satu teman sekelasku semakin lama kami semakin dekat.
(catatan ini pada awalnya tertulis di buku harianku yang berukuran sangat kecil. Pada saat buku itu hendaknya dibuang [atau mungkin dibakar] aku memutuskan untuk menyalin catatan ini ke buku yang lainnya. Karena menurutku cerita yang satu ini cukup menarik dan sangat mengenang.)
------------------------------------------
Kalau aku membaca catatan catatan ku yang nama terkadang aku ingin tertawa-tertawa sendiri. Antara lucu gemas dan membosankan. Tapi aku melihat itu sebagai sebuah perjalanan literasiku. Aku memang suka membaca dan menulis dan aku membiasakannya, menulis setiap hari tentang apapun yang bisa aku tulis.
- terkirim dari ponsel #linux @samsulmaarif_
http://www.samsul.web.id | http://penadesa.or.id | http://muktisarigdm.desa.id
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo....dipun komentari.....