Hari ini, Rabu 18 maret 2015, duduk di depan kelas sambil menyaksikan seribu kisah yang tersembunyi dibalik kesunyian ini. Mengingatkanku pada masa di mana aku berada di sana. Berpusing ria mengerjakan soal yang tak mesti dapat kupahami.
Berbagai kisah yang sebagian besar telah diketahui orang yang sedang duduk di depan kelas (pengawas). Seolah kisah seperti ini selalu terulang dari masa ke masa.
Aku teringat seorang guru kimia di sma ku dulu. Namanya bu Gati Pratiwi. Beliau pernah memaparkan bahwa pengawas sebenarnya memahami gerak gerik maupun ciri ciri anak yang sedang menyontek. Ada yang berbagi jawaban melalui kode ada yang saling melempar kertas ada pula yang bertukar alat tulis. Namun masing masing antara pengawas dan yang diawasi bertingkah seolah tak saling memahami.
Harus diakui bahwa jika setiap insiden dilaporkan, maka hampir tiap peserta akan kena kasus. Iya, memang tidak semua beberapa tentu ada yang punya niat tulus untuk mengerjakan sendiri.
Adakah orang yang sama sekolahnya sama sekali tak pernah menyontek? Tentu jawabannya pasti ada dan jumlahnya tidak diketahui mungkin banyak mungkin cukup banyak atau sangat banyak atau bahkan tak terhitung. Menyontek tak menyontek tak serta merta dapat dijadikan patokan apakah di masa depan seorang anak akan menjadi sukses atau tidak. Atau dia hanya menjadi orang pintar saja.
Tapi kejujuran lah nilai positif yang akan didapat serta berkah dari apa yang telah dilakukannya. Ah, aku tak dapat menyebutkan apa manfaatnya seorang anak jujur dalam mengerjakan soal. Bukan berarti aku menbolehkan mereka nyontek lho. Karena aku pikir mereka akan merasakan sendiri nantinya.
Bayangkan saja jika seorang anak yang selalu menyontek dalam ujian maupun ulangan kemudian dia menjadi orang yang berpengaruh di negeri ini. Atau menjadi pimpinan tertinggi di negeri ini atau minimal menjadi menteri, bahkan menjadi menteri yang berurusan dengan pendidikan. Bagaimana Anda membayangkannya?
- terkirim dari ponsel #linux @samsulmaarif_
http://www.samsul.web.id | http://penadesa.or.id | http://muktisarigdm.desa.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo....dipun komentari.....