Selasa, 17 Maret 2015

Masalah dengan Telinga

Telinga merupakan salah satu dari kelima indra manusia yang fungsinya adalah untuk mendengarkan suara dari sekeliling. Jika indra pendengar ini tidak berfungsi maka manusia tidak akan dapat mendengarkan suara apapun di sekelilingnya. Namun yang terjadi padaku adalah tidak sepenuhnya dengar dan tidak sepenuhnya tidak dengar. Masih bisa dengar tapi sangat lirih.

Penyebabnya adalah ketika malam aku sering mendengarkan musik melalui headset. Headset terpasang di telinga, ketika ku mulai tidur sampai terbangun headset masih tertempel di telinga. Ini sangat sering kulakukan. Musik sebagai pengantar tidur buatku, dan terkadang sebagai pengusir kebosanan. Kadang berfungsi juga untuk mencegah suara suara yang mengganggu masuk ke telingaku, setidaknya itu menurutku.

Dan aku mungkin tidak akan berhenti melakukannya lagi. Aku sendiri tidak tahu sejak kapan persisnya telingaku seperti ini. Namun yang jelas aku seperti tidak bisa untuk menghentikannya. Aku punya alasan tersendiri untuk hal ini.

Televisi. Terkadang suara televisi sangat mengganggu telingaku. Apalagi acara televisi yang diputar tidak kusukai. Disitu terkadang saya ingin menjadi orang tuli.

Terasa aneh memang. Jika berbicara dengan orang lain terkadang aku seperti benar benar tuli. Apalagi jika orang yang sedang berbicara suaranya lirih. Aku sering memintanya mengulang perkataannya dengan lebih keras. Dan secara terus terang mengatakan kalau telingaku agak bermasalah.

Di kelas, yang terjadi adalah menurut mereka suaraku terlalu kecil. Aku harus teriak teriak ketika berbicara di depan kelas. Ini mungkin terjadi karena aku selalu menghindari berbicara dengan suara keras.

Coba perhatikan orang yang sedang menggunakan headset kemudian dia berbicara. Biasanya berbicaranya orang yang sedang menggunakan headset akan teriak teriak, atau setidaknya akan lebih keras dari biasanya. Aku sendiri dari hal hal semacam itu dengan membiasakan diri berbicara lebih pelan. Akibatnya ketika aku berada di depan kelas suaraku lebih kecil, karena kebiasaanku tadi itu. Sekali lagi, setidaknya itu menurutku.

Aku berharap telingaku ini bisa sembuh. SeOrang teman telah menyarankan untuk diobati secara tradisional. Itu dengan nasi yang masih hangat kemudian digulung dengan daun pisang, kemudian ditiupkan ke telinga. Cara itu memang belum kucoba, namun semoga saja berhasil.

- terkirim dari ponsel #linux @samsulmaarif_

http://www.samsul.web.id | http://penadesa.or.id | http://muktisarigdm.desa.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....dipun komentari.....