Minggu, 20 April 2014

Bersama Malam Kumengenalmu

Seperti halnya bulan yang nampak bercahaya terang tatkala malam. Aku mengenalmu tanpa tau apa arti mengenal. Aku hanya tau. Aku hanya pernah melihat. Dan aku hanya seorang belum mengenalmu. Aku hanya berharap cahaya bulan malam ini dapat menerangi hati kita, agar mudah menentukan arah yang kita tuju.

Malam ini, bersama sekitar 30 orang teman sekampung halaman lainnya aku ikut serta pergi ke Kesugihan guna 'ngormati' PonPes Ihya 'Ulumuddin Bersholawat bersama Habib Syech. Aku sendiri masih terasa asing meskipun bersama teman-teman sekampung. Yah, tentu saja. Meskipun aku juga warga sini namun aku terbilang jarang bergaul (untuk tidak dikatakan 'tak pernah sama sekali') dengan orang-orang sekelilingku.

Nah, hal ini seolah tak pernah berakhir. Karena aku akan selalu demikian. Dan selama mindset ini belum dapat berubah, mungkin aku akan selalu merasa asing.

Namun sebenarnya bukan itu yang ingin kuceritakan kali ini. Pagi lalu aku bermimpi seolah aku dapat bertemu kembali dengan Mudah. Aku dapat bercengkrama dengannya. Meskipun dengan 'gerak' yang cukup terbatas. Aku dapat menikmati keindahannya. Aku mungkin juga dapat menyentuhnya, namun hal itu tak kulakukan. Mimpi itu terasa indah benar buatku. Aku benar-benar menikmati bertemu dengan orang yang kusayangi meskipun hanya dalam mimpi. Meskipun pula, ia telah menjadi milik orang lain yang sama sekali tak kukenali.

Ah, tapi itu memang hanyalah mimpi. Di dunia mimpi, apapun bisa terjadi. Dari hal yang sangat kita harapkan hingga yang 'naudzubillah'.

Di dunia nyata, dalam peristiwa tadi di Kesugihan, Cilacap aku berkesempatan bercengkrama dengan teman-temanku. Tak terkecuali dengan para cewe. Agak ragu aku menuliskan namanya di sini. Namun yang pasti aku tau, aku berbicara dengan iseng.

Antara pertanyaan dan jawaban nampak serius. Aku sendiri dalam hati sedikit tak terlalu banyak memang berharap. Tapi dalam hatiku merenung, dan merasa tak perlu jatuh hati. Dengan kata lain, aku menghindari jatuh hati pada seseorang pada saat demikian.

Selalu dalam hatiku berkata : aku tak perlu tau siapa jodohku nanti, namun pada saatnya dipertemukan jadilah yang terbaik. Sudah cukuplah tertipu dengan segala hal yang semu.

Selamat jumpa pagi. Mari terlelap tidur kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....dipun komentari.....