Senin, 21 April 2014

Berkenalan dengan Waktu

Berdasarkan pengalamanku berkenalan dengan sesuatu yang baru tak selalu menjadi yang menyenangkan. Beberapa di antaranya bahkan menjadi hal yang sangat membosankan (kau boleh membacanya dengan kata 'menjijikan').

Contoh yang paling nyata terjadi padaku beberapa tahun lalu. Saat itu aku berkenalan awalnya hanya melalu sambungan telepon. Dia seorang pacar sahabatku, cantik sudah pasti, tubuhnya pun seksi. Dengan pulsa seadanya beberapa kali kuhubungi dia, atau dia menghubungiku. Kuanggap seperti temanku sendiri, aku mulai menceritakan pengalamanku.

Senang rasanya punya teman yang mau mendengarkan curhatanku. Kuceritakan hal-hal yang sifatnya rahasia, hingga hal-hal yang membosankan. Tanpa terasa, dan tanpa kuketahui, ternyata dia menganggapku sebagai selingkuhannya. Dan itu yang dia ceritakan pada saudari keponakannya. Hal itu kuketahui dari keponakannya tersebut.

Aku sendiri akhirnya memilih menghindarinya. Aku menolak untuk bertemu dengannya. Aku merasa didzolimi atas hal itu. Dan yang bisa kulakukan adalah menjauh darinya. Belakangan kuketahui dari keponakannya kalau dia telah menikah. Namun bukan dengan sahabatku. Sahabatku sendiri masih suka gonta-ganti pacar yang entah kapan akan berhenti melakukan hal yang sama.

Ini bukan soal menjudge siapa, dan mengapa. Hanyalah sebuah pendapat yang berdasar pikiranku semata. Aku juga tak bermaksud menyalahkan sahabatku tersebut. Tapi kok yao, menurutku sebaiknya hal itu dihentikan.

Kembali ke perkenalan. Beberapa yang lainnya tak nampak separah itu. Namun yang paling menyakitkan sebenarnya adalah perkenalanku kembali dengan gadis impian masa kecilku. Kami telah terpisahkan bertahun-tahun karena dia pergi merantau ke nengeri antah-berantah. Di negeri berbahasa arab. Ya, kalau soal ini sebenarnya sudah kutuliskan di blog ini. Cari saja yang berjudul 'Semua Tentang Uang' (kalau tak salah). Gadis impianku inilah yang kuceritakan pada pacar temanku tadi.

Tak ada orang yang ingin tertipu, bukan? Mungkin hanya orang yang otaknya miring. Baru-baru ini ada seorang yang mengaku masih gadis dan sedang berada di negeri jiran. Ah, tapi kebenarannya hanya secuil. Ini cukup memalukan, kuceritakan sekian saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....dipun komentari.....