Seperti postingan-postingan saya kebanyakan, saya hanya akan menceritakan pengalaman saya dan bukan yang lain. Ini bukan merupakan sebuah laporan kegiatan, lebih kepada apa yang dapat saya ungkapkan dari mengikuti suatu kegiatan. Sebagian catatan di sini hanyalam merupakan cuplikan yang dapat saya tulis ketika saya mengikuti kegiatan. Kalau teman-teman melihat saya sedang menulis saat kegiatan berlangsung, mungkin saya sedang menulis untuk blog ini melalui lembaran kertas yang selalu saya bawa.
21 Desember 2011
Hari ini aku mengikutiOPAB (Orientasi Penerimaan Anggota Baru) yang diselenggarakan oleh FoMS (Forum Mahasiswa Sidareja). Kegiatan ini dijadwalkan akan berlangsung selama dua hari, Rabu - Kamis, 21-22 Desember 2011.
Pagi ini aku datang terlambat ke lokasi acara. Tadi malam aku hendak tidak tidur. Aku membuka mataku lebar-lebar di depan monitor komputer hingga pukul 04.00. Sambil kutahan-tahan kantukku, akhirnya aku kalah. Alih-alih mencoba untuk meluruskan badan sambil berbaring di kursi yang kutata, aku malah tertidur hingga aku bangun kesiangan. Kupikir lebih tidak tidur daripada terlambat, eh malah ketiduran dan aku benar-benar terlambat. Saat aku mulai terjaga, kulihat jam di komputer BlankOn kesayangan menunjukkan pukul 07:40 WIB. Padahal acara dimulai pukul 07:00 WIB.
Aku memberanikan diri untuk tetap berangkat. Kebetulansalah satu dari panitia aku punya nomor ponselnya. Sialnya, sejak semalam pulsaku sudah habis. Jadi aku mencari penjual pulsa di tengah perjalanan. Untungnya meskipun yang saya lalui adalah jalan pedesaan ada banyak penjual pulsa.
Sambil terus melanjutkan perjalanan saya coba mengirimkan pesan pendek kepada salah satu nomor panitia tersebut. Saya bertanya apakah saya diperbolehkan mengikuti kegiatan kalau saya terlambat hadir. Katanya masih bisa. Dalam hati aku sempat berpikir, kalaupun nantinya tidak dapat diterima oleh panitia, ya pulang saja dan kembali bekerja. Di sisi lain, kalau aku tak berangkat, musnahlah tujuh puluh ribu yang telah kubayarkan. :(
Nah, dalam perjalanan kang Akbar Bahaulloh mengirim pesan singkat yang intinya saya diminta berangkat ke rumahnya dulu. Dari sana akan di-'jujugna' ke lokasi OPAB dengan kendaraan bermotor.
Sampai di lokasi kegiatan, saya langsung disuruh masuk ke ruang kegiatan. Ternyata sedang diisi oleh pak M. Rosyid Anwar, M.Ag dengan materi Keorganisasian. Di antara materi yang beliau sampaikan, beberapa yang dapat saya tangkap antara lain. Beliau menjelaskan tentang apa itu organisasi, kapan berdirinya FoMS, dan organisasi apa saja yang ada di bawahnya yang umumnya juga ada di perguruan tinggi lain. Organisasi adalah kumpulan orang-orang dalam mencapai tujuan yang memiliki visi dan misi yang sama. Pada tahun 2009 FoMS berdiri (tak banyak yang saya tangkap tentang ini), kemudian organisasi-organisasi yang berada di bawahnya yang umumnya ada di perguruan tinggi antara lain > BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) > HMF (Himpunan Mahasiswa Fakultas) > HMJ (Himpunan Mahasiswa Jurusan).
Beliau juga menyampaikan bahwa seseorang akan mencapai klimaks kemajuan/keberhasilannya pada usia 40 tahun. Hal ini didasarkan pada sebuah penelitian bahwa kanjeng Nabi diangkat menjadi Nabi pada usia 40 tahun. Sebelum kita mencapai usia tersebut kita masih dapat meningkatkan kemajuan/keberhasilan kita .... Namun jika telah mencapai usia tersebut akan sulit .... Karena pada usia 40, telah memiliki keluarga, anak, bahkan ada yang telah punya cucu, dan lain-lain dan orang akan berpikir praktis. "Besok istri saya makan apa? Anak saya akan sekolah di mana?" dan lain sebagainya.
Satu hal lagi yang beliau tekankan pada saat pemberian materi adalah POAC. Apa itu POAC? P (Planning) = perencanaan; O (Organizing) = pengorganisasian / pembagian tugas; A (Actualiting/Acting) = pelaksanaan dari planning; dan C (Controlling) = pengontrolan, pemeriksaan, termasuk di dalamnya adalah evaluasi.
Termasuk yang beliau sampaikan adalah manfaat berorganisasi, yaitu di antaranya : Akan mendapatkan manfaat > Pengembangan intelektual; pengembangan intelejensi, pengalaman; pengembangan kedewasaan. Serta kemampuan manajemen, hal ini biasanya akan dimiliki oleh pimpinan yang dapat mengatur anggotanya.
Hal lain yang disampaikan Pak Rosyid Anwar yaitu tentang UAS yang sebelumnya akan dilaksanakan pada tanggal 29 s.d. 31 Desember 2011. Untuk PAI dan Syari'ah dimajukan satu hari jadi akan dilaksanakan pada tanggal 28, 29, dan 30 Desember 2011. Sedangkan untuk jurusan Teknik Informatika dilaksanakan pada tanggal 6 s.d. 8 Januari 2012.
Di akhir materi yang beliau sampaikan, Pak Rosyid berharap agar para mahasiswanya tidak puas, dan tidak pernah merasa puas, memersilahkan peserta untuk mengajukan pertanyaan.
Materi selanjutnya adalah Ta'aruf kepanitiaan yang disampaikan oleh ketua FoMS. Acara ini pada intinya adalah pengenalan atau perkenalan dengan Panitia OPAB dan pengurus Forum Mahasiswa Sidareja. Ketua membacakan nama-nama anggotanya, dan mempersilahkan anggota yang namanya disebutkan untuk berdiri sambil menjelaskan tugas-tugas pengurus FoMS serta tugas tiap-tiap departemen.
Acara selanjutnya adalah ISHOMA, hongga pukul 12.30 WIB. Oh, iya mungkin tidak semua detil kegiatan dapat saya tuliskan di sini. Saya hanya dapat menuliskan apa yang dapat saya tuliskan saja.
Dalam jadwal tertera, acara setelah ISHOMA adalah Materi Kemahasiswaan yang disampaikan oleh Bu Siti Khotimah, S.Fil, M.Sc. Namun nampaknya beliau belum hadir, kegiatan dilanjutkan dengan OutBond (bukan James Bond :D). Kegiatan OutBond tidak akan saya jelaskan di sini, silahkan lihat saja penampakannya pada salinda berikut :
Di tengah-tengah kegiatan OutBond, Bu Khotimah akhirnya tiba. Panitia akhirnya mengondisikan agar kegiatan di luar ruangan tersebut dapat lebih cepat selesai. Ya, kegiatan berakhir dengan kemenangan kelompok 2 dan juara duanya kelompok 4 (kebetulan saya di kelompok ini).
Peserta lalu dipersilahkan untuk istirahat sebentar, setelah itu kembali ke ruangan materi. Materi yang disampaikan oleh Bu Siti Khotimah, S.Fil., M.Sc. bertema Kemahasiswaan. Beliau menjelaskan 'apa itu mahasiswa' serta kode etik mahasiswa. Di antara yang beliau sampaikan yang dapat saya tangkap antara lain, termasuk kode etik mahasiswa bahwa mahasiswa harus mengenakan pakaian berkerah, melepas jaket saat di ruangan kuliah, serta menggunakan sepatu. Dan yang saya kurang paham 'subjudulnya' beliau juga menyampaikan beberapa poin terkait kemahasiswaan : a. Tidak ada orang yang mau diajari manusia lain, b. Tidak ada yang mau belajar sendiri, c. Manusia akan lebih mudah belajar bersama-sama, d. Harus berani mengungkapkan sesuatu, e. Memiliki loyalitas terhadap apapun.
Sekolah/Kuliah di STAIMA, sudah sangat banyak 'dispensasinya'. Seorang mahasiswa yang baru masuk satu kali pertemuan dapat langsung mengikuti ujian, pun mendapatkan nilai. Tidak seperti di perguruan tinggi lain, jika terjadi hal-hal yang demikian maka harus mengulang satu semester.
Beliau juga menceritakan pengamalannya ketika beliau masih menjadi mahasiswa. Beliau mengikuti banyak kegiatan "ekstra" UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa). Tak kurang dari tujuh organisasi yang beliau ikuti secara bersamaan (maaf, saya tidak mencatatnya dan tidak dapat mengingat semuanya). Namun hal itu ternyata tak membuat beliau 'kehilangan' prestasi belajarnya. Salah satu kegiatan yang paling lama yang pernah beliau ikuti adalah "Pencak Silat". Beliau sendiri mengakui, hampir tidak ada yang percaya kalau beliau ikut kegiatan itu. Apalagi dilihat dari postur beliau yang (maaf) kecil. Pada saat mengikuti pelatihan, beliau sering pinsan. Bahkan hampir setiap pelatihan, sore ini pinsan, esok harinya berangkat lagi, begitu seterusnya. Dari olahraga pencak silat beliau telah memperoleh banyak medali emas. Hingga lulus, beliau merupakan "pesilat" yang belum terkalahkan.
Dengan begitu banyak kesibukannya, satu hal yang menakjubkan adalah beliau dapat menyelesaikan studinya dan bahkan dapat menjadi Mahasiswa dengan prestasi tertinggi dan lulus tercepat. Saat beliau menyampaikan materinya, saya hanya dapat "terpana", "terpesona", "terkagum-kagum", atau istilah apapun yang tepat untuk menggambarkannya. Satu kata yang dapat saya tuliskan di akhir catatan saya tentang materi yang beliau sampaikan : "MANTAP". Adalah kata yang secara spontan muncul dalam benak, pikiran, serta mulut saya.
Pukul 18:41 WIB, selesai sholat maghrib berjama'ah yang dilaksanakan di lapangan, dilanjutkan ceramah/tausiyah keagamaan. Bahasa yang digunakan pembukaannya menggunakan bahasa Sunda, bahasa yang tidak dapat saya mengerti. Materi yang disampaikan antara lain : bentuk-bentuk syukur, hanya Nabi Muhammad yang dapat memeberikan syafa'at di yaumul qiyamah nantinya. Karena keterbatasan waktu, penceramah juga menyampaikan 4 dari 10 musuh yang paling ditakuti syetan. Lalu dilanjutkan sholat Isya' berjama'ah.
Seperti kebanyakan acara orientasi dan perkemahan, pada malam harinya diadakan acara pensi (pentas seni) setelah sholat Isya' berjama'ah. Namun bedanya di sin tidak ada acara penyalaan api unggun.
//Oh iya, sebelumnya telah dibagi dalam 6 kelompok. Setiap kelompok memiliki anggota sekurangnya 10 orang, campur antara pria dan wanita. Pembagian dilakukan di kampus STMIK sebelum pemberangkatan. Namun karena saya terlambat, saya bertanya kepada panitia harus masuk kelompok mana. Akhirnya saya masuk kelompok 4.// Pada acara pensi, setiap kelompok diwajibkan menampilkan sebuah karya seni, baik berupa nyanyian, puisi, tarian, atau yang lainnya.
Namun kebanyakan memang hanya menyanyi dan puisi. Kelompok 1 menampilkan nyanyian disertai musik yang dibawakan oleh seorang yang katanya hendak mengikuti audisi Indonesian Idol di Yogyakarta. Dia membawakan dua buah lagu yang tak saya catat apa judul lagunya. Kemudian kelompok 5 juga menampilkan ....tak jauh berbeda dengan kelompok 1.... dengan lagu yang berbeda, kali ini dibawakan oleh Eko Kurniawan yang katanya hendakmengikuti audisi Indonesian Idol di Bandung. Kelompok 6 maju dengan pembacaan puisi tentang "Ibu". Alasannya karena esok hari (22 Desember) adalah hari ibu. Kelompok 3 bernyanyi dan pembacaan puisi. Dan kelompok 2 bernyanyi dan diiringi musik. Panitia lalu mengatakan bahwa semua kelompok telah "pentas", peserta dipersilahkan beristirahat.
Pukul 23:30 WIB. Saat teman-teman sedang asyik-asyiknya bermain dan bergurau. Tiba-tiba seorang panitia yang belum saya kenali namanya menyampaikan suatu hal. "Sekarang silahkan tidur, nanti malam akan dibangunkan untuk kegiatan malam," begitu katanya. Saya cukup terkejut, namun saya rasa wajar ada "kegiatan malam" pada acara-acara orientasi seperti ini. Selamat tidur....
....................
Seperti yang saya tuliskan sebelumnya, malam hari atau tepatnya dini hari kami dibangunkan untuk mengikuti kegiatan malam. Alhamdulillah, untungnya saya tertidur sangat nyenyak. Meskipun hanya tidur di lantai tanpa alas/tikar dan berbantal tas, dan tidurnya pun hanya sebentar.
[maaf, saya belum selesai menulis -- sedang dalam proses penulisan]
Sabtu, 24 Desember 2011
Kamis, 15 Desember 2011
Sir, I'm Going to College
Teringat ketika saya masih duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar, tepatnya SD Negeri Ciklapa 03. Guru kelasku, masih teringat jelas nama dan wibawanya : Pak Edison. Beliau adalah guru yang unik. Beliau selalu datang terlambat datang ke sekolah dengan sepeda ontanya. Saat jam pelajaran pertama dimulai, beliau tak langsung membahas pelajaran. Namun beliau awali dahulu dengan "wejangan-wejangan" khas kepada murid-muridnya. Kami sebagai siswa merasa senang dengan cara mengajar beliau, sangat unik pun mengena. Terkadang saat pelajaran sudah dimulai, saat beliau menerangkan materi pelajaran atau saat salah satu dari kami maju untuk mengerjakan PR di depan kelas, beliau tiba-tiba menghentikan materi dan meminta semua muridnya di dalam kelas untuk menutup buku pelajaran dan beliau memulai ceramahnya sejenak. Lalu pelajaran dilanjutkan kembali.
Di tengah-tengah ceramahnya, seringkali beliau menjelaskan alasannya, mengapa beliau selalu terlambat hadir ke sekolah. Beliau bercerita bahwa beliau memiliki banyak anak dan hanya memiliki satu kamar mandi. Beliau harus mengalah kepada anak-anaknya dan menyuruh mereka mandi duluan.
Dan di antara sekian banyak yang beliau ceritakan, salah satu yang paling tak terlupakan buat saya adalah, beliau pernah mengucapkan sebuah do'a/harapan bahwa semoga salah satu dari murid-muridnya kelak akan menjadi 'Mahasiswa'. Saya memang sempat berpikir, mungkin salah satu dari kami akan menjadi apa yang diharapkan oleh beliau. Tetapi saya sendiri tidak pernah terpikirkan untuk menjadi 'Mahasiswa'. Namun ternyata do'a seorang guru telah dikabulkan.
Jika suatu saat saya berkesempatan untuk bertemu dengan beliau, saya ingin mengatakan bahwa do'a beliau telah dikabulkan.
Tadinya tulisan ini akan berjudul "Mom, I'm Going to College" yang ungkapan itu seolah-olah saya sampaikan pada ibu saya, tapi rasanya kalau dilihat dari ceritanya lebih cocok yang sekarang. :D
Hal unik lainnya. Saya yang kerja di warnet, biasanya mengerjakan sesuatu karena ada "uangnya". Mengetikkan makalah, laporan, maupun karya tulis. Tapi ketika saya sekolah/kuliah, saya harus membuat laporan saya sendiri, dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh dosen. Mengerjakan sesuatu yang ada "uangnya" saja terkadang saya malas mengerjakannya, apalagi yang tidak? Nampaknya saya perlu membiasakan diri dengan hal-hal seperti ini. Saya tidak ingin mengecewakan do'a guru saya.
Di tengah-tengah ceramahnya, seringkali beliau menjelaskan alasannya, mengapa beliau selalu terlambat hadir ke sekolah. Beliau bercerita bahwa beliau memiliki banyak anak dan hanya memiliki satu kamar mandi. Beliau harus mengalah kepada anak-anaknya dan menyuruh mereka mandi duluan.
Dan di antara sekian banyak yang beliau ceritakan, salah satu yang paling tak terlupakan buat saya adalah, beliau pernah mengucapkan sebuah do'a/harapan bahwa semoga salah satu dari murid-muridnya kelak akan menjadi 'Mahasiswa'. Saya memang sempat berpikir, mungkin salah satu dari kami akan menjadi apa yang diharapkan oleh beliau. Tetapi saya sendiri tidak pernah terpikirkan untuk menjadi 'Mahasiswa'. Namun ternyata do'a seorang guru telah dikabulkan.
Jika suatu saat saya berkesempatan untuk bertemu dengan beliau, saya ingin mengatakan bahwa do'a beliau telah dikabulkan.
Tadinya tulisan ini akan berjudul "Mom, I'm Going to College" yang ungkapan itu seolah-olah saya sampaikan pada ibu saya, tapi rasanya kalau dilihat dari ceritanya lebih cocok yang sekarang. :D
Hal unik lainnya. Saya yang kerja di warnet, biasanya mengerjakan sesuatu karena ada "uangnya". Mengetikkan makalah, laporan, maupun karya tulis. Tapi ketika saya sekolah/kuliah, saya harus membuat laporan saya sendiri, dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh dosen. Mengerjakan sesuatu yang ada "uangnya" saja terkadang saya malas mengerjakannya, apalagi yang tidak? Nampaknya saya perlu membiasakan diri dengan hal-hal seperti ini. Saya tidak ingin mengecewakan do'a guru saya.
Langganan:
Postingan (Atom)