Ngebloglah setiap hari, maka bergembiralah. Sejak Mei 2008, blog ini telah menggantikan fungsi //buku diary//-ku. Memang tak setiap hari aku menulis, namun ketika ada yang hendak kutuliskan, maka inilah medianya (salah satunya).
Dengan menuliskan, aku seolah menemukan apa yang sedang kucari. Dengan menuliskan, permasalahan yang sedang kuhadapi seolah berkurang beberapa persen. Meskipun tak ada persoalanku yang benar-benar selesai dengan menuliskannya, namun setidaknya menulis adalah obat bagi jiwa yang gundah. Bisa dibilang, setiap persoalan adalah kompleks hingga persoalan itu terselesaikan.
Aku menulis karena aku merasa sedih. Aku menulis karena aku senang. Aku menulis karena aku kecewa. Aku menulis karena aku terhibur. Aku menulis karena aku merasa butuh. Aku menulis karena aku bingung. Aku juga menulis karena aku tak tau apa-apa. Terkadang merupakan gabungan dari beberapanya.
Hari ini, Kamis (22/01/2015), aku seperti masuk sekolah dengan setengah hati. Aku berangkat dengan sengaja terlambat, berharap tidak bertemu kelas sepuluh dan berusaha maksimal untuk kelas dua belas. Aku tau, mungkin aku tak pantas disebut guru. Atau mungkin tak seharusnya dipanggil demikian. Namun aku hanya merasa tak pintar, tak semua bisa kukuasai. Aku hanya ingin sesuatu yang kusukai. Aku tak bisa menjadi orang lain.
Ya, aku tak ingin menjadi orang lain. Kupersilahkan siapapun menjadi siapapun. Meski aku tak ingin menjadi siapapun.
Aku setuju dengan Ron Clark, sebuah kelas seharusnya menyenangkan. Namun aku bukanlah Ron Clark. Aku tak serta merta dapat menerapkan teorinya dalam kelasku. Katakanlah ini perbedaan budaya, perbedaan ilmu serta perbedaan lingkungan sosial. Aku tau seharusnya aku dapat menduplikasi metodenya dengan caraku sendiri, meski, entahlah, hingga saat ini aku masih belum mengerti bagaimana.
Katakanlah aku sering membaca kisah inspiratif, mendengarkan cerita yang menyentuh hati, atau menyaksikan tayangan yang inspiratif pula. Sejauh ini, hal-hal seperti itu masih merupakan sesuatu yang indah dan menskjubkan untuk disimak. Dan sejauh ini, aku baru bisa menyimak.
Selamat berpusing ria wahai pembaca. Aku cuma ngeblog. Tak ada yang memaksamu membaca blog ini toh?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo....dipun komentari.....