Sabtu, 18 Agustus 2012

Lebaran 1433 H / 2012 M

Tak terasa sampai juga di penghujung puasa tahun ini. Kini, di hadapan kami telah hadir hari raya, hari kemenangan.... 

Ada yang istimewa dengan lebaran kali ini. Di antaranya aku telah kehilangan pekerjaanku (miris amat yak), semua keluargaku berkumpul, dan satu lagi kali ini aku tak lagi jomblo (weleh pake ditulis juga). Aku tak mesti harus menggambarkan ketiganya. Kebanyakan dari ketiganya dapat dibaca di tulisan yang lain. 

Aku hanya tak mengerti bagaimana harus memulia membuat tulisan. Aku hanya menuliskan apa yang pertama ada dalam pikiranku. Apa yang ada dalam pikiranku kali ini adalah aku akan mengatakan pada temanku aku membatalkan membeli domain muktisari.web.id, alasanku yang paling mendasar adalah aku tak lagi bekerja di warnet dan aku tidak ada lagi koneksi internet. Di bagian pikiran yang lain aku tak lagi mengerti apa yang hendak aku kerjakan. Aku adalah seorang pengangguran. Tapi aku percaya, Alloh SWT telah menyediakan pekerjaan yang lebih baik untukku. Meski demikian bukan berarti aku harus diam di rumah dan tak melakukan apapun. 

Aku hanya bingung, aku tak memiliki rencana apapun untuk esok hari. Mungkin akan sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Hari pertama di lingkungan sekitar, hari kedua di rumah mbah di Sidareja dan tempat-tempat yang lain, hari ketiga dan seterusnya.... entahlah. Satu hal, aku ingin menyisakan sehari untuk bersama dengan kekasihku. Aku tahu ini ridicoulus tapi ini memang benar. It's true. 

Dalam hati aku ingin sekali menelponnya. Tapi aku sendiri menyadari, mungkin dia sangat sibuk, lagipula sinyal telepon untuk saat ini sangatlah sulit. Sms saja aku tidak begitu yakin sampai pada tujuan. Beberapa (baca: sesekali) aku mencoba untuk menelponnya, tapi memang benar jaringan sibuk. Aku sendiri harus tahu diri. Aku tak punya hak untuk memaksanya untuk mengangkat panggilan teleponku. 

Membaca pesan-pesan darinya, menyimak jawabannya (tertulis maupun tidak tertulis) meski terkadang aku merasa sedih maupun sakit hati atau kurang memahami (arah) pembicaraannya, aku justru makin mencintainya. Dia sangat unik, itu menurutku. Dia tak ada bandingannya, dia tak ada bedanya. Setidaknya, itulah yang dapat aku kataktan sekarang.

Benar saja. Meskipun judul yang tertulis adalah lebaran, isinya justru jauh berbeda dari kata 'lebaran'. Namun setidaknya, inilah yang aku raskan saat lebaran sekarang. Aku sedang jatuh cinta, aku sedang kasmaran. Namun tak lebih jauh dari itu, aku sedang bingung. Aku tak tahu harus bagaimana untuk masa depanku. Aku kini telah kehilangan pekerjaanku. Sedangkan aku sendiri sudah ingin menikah (paling tidak itu yang ada dalam pikiranku). Di sisi lain, aku masih belum siap untuk membangun sebuah rumah tangga. Aku hanya merasa takut.

Ya, aku merasa takut. Aku merasa takut untuk terus menjalani hubungan seperti sekarang ini. Aku takut terlalu jauh berangan, aku takut tak dapat menahan diri, aku juga takut aku terlalu mencintainya. Seperti yang terlah dikatakannya, aku harus menyisakan rasa sayang untuk diriku sendiri, aku harus menyisakan rasa cinta itu untuk diriku sendiri....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Monggo....dipun komentari.....