Maafkan Saya Anakku
Kehidupan di SMAku dulu dan kehidupan di SMA anak anak jaman sekarang tentu saja berbeda. Saat SMA saya bahkan tidak mengenal cewek. Saya sibuk mengikuti berbagai kegiatan sekolah. Di angkatanku saja bisa dibilang cuma saya yang mengikuti semua kegiatan ekstrakulikuler yang ada di sekolah.
Lain dulu lain sekarang, dulu saya masih menjadi siswa sekarang mau tidak mau saya berada di depan kelas. Saya sendiri masih belajar, belajar berbicara di depan orang banyak sekaligus belajar menjadi orang tua bagi mereka. Dan karena saya masih belajar, Adakalanya apa yang saya sampaikan itu salah.
Seperti pada beberapa waktu lalu. Ada seorang anak yang kupaksa untuk curhat, karena dia nampak tidak bersemangat. Dia pun akhirnya menceritakan bahwa dia sedang ada masalah dengan pacarnya. Seketika itu pula saya langsung menasehatinya. Pada akhirnya saya merasa menyesal dan merasa bersalah telah menasehatinya, berikut ini permintaan maaf saya yang saya sampaikan melalui pesan pendek :
"Hay AYL, bagaimana kabarmu? Semoga baik-baik saja yah. Dari yang kamu ceritakan, saya dapat memahami betul bagaimana perasaanmu. Rasa malu yang dibalut perasaan cinta itu adalah perasaan yang sedang menghinggapi hatimu saat ini. Bukan bermaksud sok tau, tapi saya kagum sama kamu.
Yang saya tau juga, pribadimu bukanlah tipe cewek yang suka "mewek". Dan saya yakin kamu akan melaluinya dengan sebaik-baiknya. Mungkin yang sebelumnya saya sampaikan ke kamu telah nenyakiti perasaanmu. Saya memohon maaf yang sedalam-dalamnya atas hal itu. Mau kan Apri memaafkan saya? Sejujurnya, saya tak bermaksud " mengguruimu". Saya hanya mencoba merasakan bilamana saya berada di posisimu. Kemudian saya menyadari, bahwa saya salah. Dan saya sadar, saya bukan psikolog.
Saya tak hendak melarang kamu, dan teman-temanmu yang lain menjalin hubungan dan pacaran. Selama kalian bisa menjaga diri dari hal-hal negatif, apalagi sampai memalukan "sekolah", yaitu terutama guru-guru kalian. Mungkin, dengan kalimat yang cukup KASAR dapat kutuliskan di sini, "Awas! Ojo sampe meteng yo....!"
Saya Curcol sedikit ya.... Saat ini, saya juga sedang menjalin hubungan dengan seorang wanita. Dia seorang sarjana Psikologi. Saat ini, dia sedang mengabdi di Jatim. Doakan kami supaya kami lekas menikah, dan saya dapat belajar untuk menjadi orang tua yang baik."
Sepertinya memang untuk tahun pertama saya di sekolah ini saya belum belajar untuk menjadi seorang tua. Saya masih belajar untuk menjadi seorang pembicara di depan orang banyak. Dan tahap selanjutnya adalah saya masih harus belajar untuk menjadi pembimbing, Guru dan Orang Tua bagi anak-anakku.