Sayang, aku kangen kamu.
Aku sendiri tak ''hampir'' tak percaya dengan apa yang aku rasakan sekarang. Aku begitu merindukanmu, aku begitu menyayangimu. Aku tak ingin menggantikanmu dengan siapapun. Aku ingin memeluk tubuh mungilmu, aku ingin mengecup bibir lembutmu lagi. Ya, lagi. Karena hal ini sudah pernah terjadi sebelumnya. Entah begitu sulitkah aku untuk melupakanmu, bahkan hampir tiap malam kau hadir dalam mimpiku. Terkadang aku menyebutnya ''nightmare'' terkadang juga kuanggap mimpi indah. Ya, mimpi indah yang ''buruk''.
Aku tau, kau akan mengatakan kalau semua itu tidak akan mungkin terjadi. Aku bisa maklum kau mengatakan begitu. Aku pun tau diri, siapa aku, dan bagaimana aku sekarang. Aku hanyalah seorang pemalas yang kini tidak punya apa-apa. Tentu bukan orang yang kau ''cari''. Kau membutuhkan ''pendamping'' hidup yang telah **sukses**.
Aku sudah pernah menulisnya, tapi mungkin aku belum pernah menyampaikannya padamu. Pada titik ini aku tak pernah ingin menjadi orang yang sukses. Yang aku inginkan hanyalah menjadi orang yang berbahagia di dunia dan di akhirat. Aku tak ingin jadi orang sukses, karena aku tak ingin kau dapat melihatku lagi. Aku tak akan membiarkanmu melihatku menjadi orang sukses. May be this is the dumbst thing you ever heard. Who cares?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo....dipun komentari.....