Di tengah-tengah ceramahnya, seringkali beliau menjelaskan alasannya, mengapa beliau selalu terlambat hadir ke sekolah. Beliau bercerita bahwa beliau memiliki banyak anak dan hanya memiliki satu kamar mandi. Beliau harus mengalah kepada anak-anaknya dan menyuruh mereka mandi duluan.
Dan di antara sekian banyak yang beliau ceritakan, salah satu yang paling tak terlupakan buat saya adalah, beliau pernah mengucapkan sebuah do'a/harapan bahwa semoga salah satu dari murid-muridnya kelak akan menjadi 'Mahasiswa'. Saya memang sempat berpikir, mungkin salah satu dari kami akan menjadi apa yang diharapkan oleh beliau. Tetapi saya sendiri tidak pernah terpikirkan untuk menjadi 'Mahasiswa'. Namun ternyata do'a seorang guru telah dikabulkan.
Jika suatu saat saya berkesempatan untuk bertemu dengan beliau, saya ingin mengatakan bahwa do'a beliau telah dikabulkan.
Tadinya tulisan ini akan berjudul "Mom, I'm Going to College" yang ungkapan itu seolah-olah saya sampaikan pada ibu saya, tapi rasanya kalau dilihat dari ceritanya lebih cocok yang sekarang. :D
Hal unik lainnya. Saya yang kerja di warnet, biasanya mengerjakan sesuatu karena ada "uangnya". Mengetikkan makalah, laporan, maupun karya tulis. Tapi ketika saya sekolah/kuliah, saya harus membuat laporan saya sendiri, dan tugas-tugas lain yang diberikan oleh dosen. Mengerjakan sesuatu yang ada "uangnya" saja terkadang saya malas mengerjakannya, apalagi yang tidak? Nampaknya saya perlu membiasakan diri dengan hal-hal seperti ini. Saya tidak ingin mengecewakan do'a guru saya.
ad serpihan masa lalu yg bisa kita angkat kembali ketika kita berada dlm harapan it,
BalasHapusbuwat mas zamzul,ternyata ad pelayaran yg sama antara qt,sem09a qt akan menepi di pelabuhan yg sama yaitu rasa syukur,bangga,ilmu dan prestasi.
Amiin...
BalasHapus