- You like this.
Samsul Ma'arif MuktisariAku tahu, aku bukan manusia tipemu,,,, aku juga tahu kau tak akan menerimaku... tapi aku juga tahu, bahwa aku sendiri tak dapat membendung perasaanku, bukan kuasaku. Yang aku tahu setiap orang, suatu saat akam mengungkapkan isi hatinya pada... setiap orang yang dia inginkan.
Yang aku tahu pula, cinta itu tak harus memiliki, lalu biarkanlah aku mencintaimu dengan segenap hatiku. Aku akan tetap mencintaimu, aku akan tetap menyayangimu meski hanya sebatas teman, kita tak harus pacaran, kita hanya berteman.
"Lalu izinkan aku tetap mencintaimu meski tanpa harus memiliki."
Kupikir kau tahu apa yang kurasakan, itulah mengapa aku selalu memanggilmu dengan panggilan "sayang" adalah karena aku menyayangimu.
Suatu kata yang indah menghiasi tiap malamku : 'Kau Bagaikan Lukisan Indah yang Terpajang di Dinding Hatiku'See More
Saturday at 10:36am ·
Samsul Ma'arif MuktisariDua hal lagi, aku mengerti kau mungkin akan marah karena ini. Tapi jangan kau kira aku akan peduli dengan kemarahanmu.
Kau bisa saja menghapus semua fotomu dalam ponselku, tapi kau tak dapat menghapus apa perasaanku padamu. Aku anggap ini ad...alah hal yang alami di mana pada posisi ini orang yang tidak suka akan membuangnya jauh-jauh apa yang tidak ia sukai itu.
"Cukup Jelas, Bukan?"See More
Saturday at 11:03am
Rofngatun Khamidah ku harap anda berkenan untuk menghapusnya......jika memang anda menghargai saya sebagai seorang sahabat........
Sunday at 1:25pm ·
Samsul Ma'arif Muktisari aku tak akan berkenan untuk menghapusnya....
Sunday at 7:21pm ·
Lalu aku mengirimkan pesan kepadanya....
Jangan pernah berpikir aku akan menghapusnya.
Aku tidak akan menghapusnya.
Hanya sedikit merubah setting privasinya : 'Rofngatun Khamidah to Only Me' atau 'Me to Everyone'.
Kalo kau berkenan melihat yang lain ada di sini : http://my.opera.com/samunji/albums
Aku sangat mengerti kau sangat membenciku, dan mungkin aku nampak orang yang sangat kau benci (bukan benar-benar cinta).
Tapi satu hal yang kuharap dapat kau mengerti, aku tak ingin terlalu lama memendam persaanku yang hanya membuatku gila seperti ini. Namun aku mengerti ada orang lain di hatimu. Tahu dirilah aku. Aku tak ingin mengusiknya, namun aku juga tak ingin menyiksa diriku sendiri dengan hanya memendamnya terlalu dalam. Aku hanya ingin memuntahkahnnya ke manapun aku mau.
Saat ini aku merasa puas apapun yang kurasakan sebelumnya memang menyakitkan. Tapi tak apalah. Kuanggap ini hanyalah sebuah dinamika. Tanpa adanya dinamika hidup ini memang hampa. Aku bukan ingin membuat sensasi, karena apa yang aku ungkapkan berasal dari hati nuraniku. MisaLnya bloggku, itu adalah sepenuhnya ungkapan dari hatiku. Bukan merupakan hasil jiplakan kata-kata orang bijak.
Akh, mungkin aku terlalu banyak bicara. Terlalu banyak omong. Terlalu banyak teori. Atau terlalu banyak yang aku harapkan. Aku bahkan tak mengerti, apakah kau akan membaca semua catatanku atau tidak.
Maafkan atas segala kesalahanku. Aku tak bermaksud menyakitimu. Aku juga mohon maaf telah mengusik perasaanmu yang suci itu. Aku memang terlalu bodoh untuk urusan ini (c-i-n-t-a). Kurasa aku mengerti yang akan kau katakan setelah ini : "mendapat yang lebih baik darimu". Tidak akan.
Selasa, 09 November 2010
Kau Bagaikan Lukisan Indah yang Terpajang di Dinding Hatiku
Added November 5 · ·
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Monggo....dipun komentari.....